Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perindustrian dalam waktu dekat ini akan membangun empat pabrik pengolahan minyak jarak dan CPO untuk memasok kebutuhan energi alternatif. Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian, Fahmi Idris usai rakor tentang energi alternatif di Gedung Depkeu, Jakarta, Rabu. "Yang ditugaskan pada Departemen Perindustrian adalah pembangunan empat pabrik berkapasitas 6.000 ton setara liter per tahun. Ini akan menjadi pabrik kecil saja," kata Menperin. Dia menambahkan pemerintah menganggarkan sekitar Rp70 miliar untuk pembangunan empat pabrik tersebut. Menurut Fahmi, untuk pengembangan energi alternatif, pemerintah telah menganggarkan sekitar Rp300 miliar dalam jangka waktu pendek ini. Sehingga, katanya, keempat pabrik yang menggunakan mesin yang bisa menghasilkan biodiesel dari minyak jarak dan CPO itu diharapkan sudah bisa berproduksi pada akhir 2006 ini. "Masing-masing departemen ada kerjanya. Departemen Pertanian menyiapkan lahan untuk penanaman jarak, dan Departemen Perindustrian ditujukan untuk menyiapkan pabrik untuk menghasilkan biodiesel itu dengan bekerjasama dengan Departemen ESDM," kata Menperin. Sedangkan untuk lokasi pabrik, Menperin mengatakan, berdasarkan kesepakatan pabrik tersebut tidak bolah jauh dari perkebunan sawit atau jarak. "Tentunya bisa di Sumatera atau di Kalimantan," katanya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006