Jakarta (ANTARA News) - Kerugian akibat rusaknya fasilitas umum setelah berlangsungnya aksi demonstrasi buruh di Jakarta pada Rabu (5/4) diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Kerugian tersebut meliputi hancurnya puluhan pot bunga, rusaknya ratusan pohon pelindung sepanjang pedesterian dan juga belasan rambu lalu lintas serta lampu lalu lintas. "Untuk sementara rusaknya pohon, hancurnya pot tanaman di sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Jalan Merdeka Selatan dan Jalan Merdeka Barat kira-kira Rp200 juta," kata Kepala Dinas Pertamanan DKI Jakarta, Sarwo Handayani, di Jakarta, Kamis. Sarwo memaparkan setelah berlangsungnya demo tersebut tercatat 100 pot bunga rusak, 500 tanaman hias yang setara dengan 500 meter persegi harus diganti karena rusak, 30 pohon pelindung sepanjang pedestrian juga rusak serta sejumlah pohon hias dan perdu juga mengalami kerusakan. Sementara itu, kerusakan fasilitas umum yang terkait dengan lalu lintas juga terjadi. Menurut Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta ,Udar Pristono, usai aksi demonstrasi buruh yang melibatkan ribuan massa, tercatat enam buah halte di Jalan Merdeka Selatan dan Jalan MH Thamrin atapnya rusak. "Selain itu ada 13 buah lampu lalu lintas, 20 rambu lalu lintas dan separator Busway sepanjang 20 meter juga rusak," kata Pristono. Ia menambahkan kerugian akibat rusaknya sejumlah fasilitas umum untuk kepentingan lalu lintas tersebut diperkirakan mencapai Rp160 juta. Meski demikian pihak Dinas Perhubungan telah memperbaiki kerusakan itu sejak Rabu malam dan diharapkan Kamis pagi semua rambu dan lampu lalu lintas dan halte dapat kembali dipergunakan, sementara perbaikan separator Busway dapat selesai maksimal akhir pekan ini. Langkah serupa juga dilakukan oleh Dinas Pertamanan. Sarwo Handayani menyatakan pihaknya sudah membersihkan dan mulai memperbaiki taman yang rusak. Namun menurut dia, dibutuhkan waktu paling lama satu bulan untuk mengganti pot-pot bunga yang rusak karena harus dilakukan pembelian terlebih dahulu. "Ya mudah-mudahan dalam sebulan semua kembali normal. Saya menyesalkan tindakan anarkis itu. Padahal biasanya kalau demo tidak pernah sampai tanaman atau pot sengaja dirusak. Kalau ada yang terinjak ya tidak apa-apa, tapi ini sepertinya sengaja dirusak," katanya. Tak hanya fasilitas umum seperti lampu lalu lintas dan tanaman yang rusak, pihak pengelola bus Transjakarta juga mengalami kerugian akibat satu bus milik perusahaan itu dirusak oleh oknum demonstran. "Ada satu unit bus kami yang kacanya dipecahkan. Kerugian mencapai Rp20 juta untuk mengganti kaca itu," kata Direktur Badan Pengelola Transjakarta, Bambang Gardjito. Meski demikian, Bambang belum bisa menyampaikan jumlah kerugian akibat sempat terhambatnya operasi bus Transjakarta pada Rabu (5/4) selama beberapa jam akibat aksi demonstrasi tersebut. "Itu baru akan kami hitung, atas ketidaknyamanan yang terjadi kemarin saya meminta maaf kepada masyarakat Jakarta yang menggunakan Busway," kata Bambang. Aksi demonstrasi buruh menolak revisi UU Nomor 13 tahun 2003 yang berlangsung di Jakarta pada Rabu (5/4) berakhir dengan terjadinya sejumlah aksi perusakan fasilitas umum di sepanjang Jalan HM Thamrin, Jalan Merdeka Selatan dan Jalan Merdeka Barat. Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Anton Bachrul Alam, Rabu menyatakan kepolisian akan mengusut terjadinya pengrusakan unit armada busway dan fasilitas umum tersebut. "Pengrusakan terhadap angkutan umum saat demonstrasi itu merupakan tindak pidana," katanya di Mabes Polri. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006