Jakarta (ANTARA) - Aforestasi lahan seluas sekitar 1 juta hektare telah rampung di 11 provinsi dan kota di sepanjang Sabuk Ekonomi Sungai Yangtze pada 2022, demikian disampaikan oleh pejabat Administrasi Kehutanan dan Padang Rumput Nasional China pada Rabu (21/9).

Jika dibandingkan dengan 2016, luas area yang mengalami penggurunan berbatu dan erosi tanah masing-masing telah berkurang sekitar 2,8 juta hektare dan 4,7 juta hektare, ujar Li Chunliang, wakil direktur administrasi tersebut.

Sebanyak 91 kota hutan nasional telah dibangun di daerah itu seiring dengan upaya China dalam meningkatkan upaya perlindungan ekologisnya, kata Li dalam Forum Konservasi dan Pembangunan Yangtze 2022, yang diadakan di Nanchang, ibu kota Provinsi Jiangxi, China timur.

Li menuturkan bahwa China menyusun sejumlah rencana ilmiah baru untuk melindungi cagar alam di cekungan Sungai Yangtze dengan lebih baik.

Negara tersebut juga menggenjot upaya perlindungan satwa liar di sepanjang sungai itu, termasuk memperkuat pengawasan harian dan menindak tegas aksi-aksi perburuan liar.

Berkat sejumlah upaya perlindungan tersebut, keanekaragaman hayati di cekungan Sungai Yangtze telah membaik, dengan jumlah spesies langka dan terancam punah seperti panda raksasa dan ibis jambul mengalami peningkatan signifikan, imbuh Li. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
COPYRIGHT © ANTARA 2022