Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Timur  mengajak  warga untuk ikut mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) dengan menjadi juru pemantau jentik (jumantik) mandiri.

"Kita lakukan intervensi-intervensi termasuk kita galakan lagi Jumantik mandiri,” kata Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar di Jakarta, Kamis, untuk mengantisipasi lonjakan kasus DBD yang kerap terjadi selama musim hujan.

Anwar menambahkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) juga bisa dilakukan secara mandiri oleh setiap warga di lingkungannya masing-masing.

Anwar juga meminta kegiatan PSN tersebut ditingkatkan intensitasnya dari sebelumnya dilakukan seminggu sekali menjadi seminggu dua kali, yakni Selasa dan Jumat.

“Kita antisipasi dengan menggandeng dasawisma dan Sudin Kesehatan, serta mendorong penggunaan aplikasi carik Jakarta," ujar Anwar.

Dia mengatakan PSN secara mandiri memungkinkan warga untuk dapat menyisir lokasi yang lebih akurat di tempat-tempat berisiko timbulnya jentik nyamuk.

“Saya juga imbau kepada Jumantik untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, biar menjadi Jumantik di rumah masing-masing," tutur Anwar.

Lebih lanjut, Anwar pun berharap dengan dilakukannya PSN secara mandiri itu dapat mencegah lonjakan kasus demam berdarah di wilayah Jakarta Timur.

"Jadi kita juga akan memonitor dan hasilnya kita akan evaluasi, mudah-mudahan tidak terjadi lonjakan DBD,” ujar Anwar.
Baca juga: Sudinkes Jakut imbau warga cek darah ke lab untuk antisipasi DBD
Baca juga: Angka kesakitan DBD di Pasar Rebo tertinggi di Jakarta Timur
Baca juga: Kepadatan penduduk alasan DBD di Jakarta Selatan melonjak

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA 2022