Surabaya (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengharapkan peran aktif orang tua terkait kesadaran memberikan kelengkapan imunisasi bagi putra-putrinya dalam pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina di Surabaya, Sabtu, mengatakan tidak dipungkiri bahwa masih ada penolakan pemberian imunisasi karena  kurangnya pemahaman tentang manfaat dan pentingnya imunisasi.

"Kami berharap juga kerja sama dari institusi pendidikan untuk membangun kesadaran dan sosialisasi secara masif kepada sasaran dan orang tua wali murid terkait manfaat program BIAS bersama puskesmas di masing-masing wilayah," kata dia.

Lebih lanjut, Nanik menganjurkan para peserta sebelum mengikuti imunisasi terlebih dahulu untuk mempersiapkan diri dengan memastikan kondisi kesehatan peserta, membawa buku/kartu catatan riwayat imunisasi yang sudah pernah didapatkan dan sudah mengkonsumsi asupan nutrisi atau sarapan sebelum imunisasi.

"Mari pastikan bersama dengan memberikan fasilitasi hak anak dalam meningkatkan status kesehatannya, dengan melengkapi imunisasi yang didapatkan melalui BIAS. Sehingga dapat meningkatkan herd immunity (kekebalan kelompok) terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)," kata dia.

Baca juga: Penderita HIV/AIDS di Surabaya dodiminasi kelompok usia pekerja

Baca juga: Dinkes; 144.415 anak di Surabaya jalani imunisasi


Nanik menjelaskan imunisasi ini merupakan ulangan imunisasi dasar untuk mempertahankan tingkat kekebalan dan memperpanjang masa perlindungan anak yang sudah mendapatkan imunisasi dasar. Imunisasi ini diberikan pada anak usia sekolah dasar (SD) yang terdiri atas imunisasi terhadap penyakit Campak Rubela, Tetanus dan Difteri.

Menurut dia, pelaksanaan BIAS di Surabaya sudah terselenggara sejak 15 September 2022. Pelaksanaan BIAS terbagi menjadi dua termin, yakni BIAS Human Papillomavirus Vaccine (HPV) dan Measles Rubella (MR) yang digelar pada September 2022.

Pada kegiatan BIAS HPV menyasar siswi kelas 5 dan 6 SD/MI/sederajat, yang bertujuan memberikan proteksi dari Kanker Leher Rahim. Sedangkan BIAS MR menyasar siswa Kelas 1 SD/MI/Sederajat yang bertujuan untuk memberikan proteksi dari penyakit Campak dan Rubela.

Untuk total sasaran BIAS HPV adalah sebanyak 42.127 dan sasaran BIAS MR sebanyak 41.262 di Kota Surabaya. Berdasarkan hasil cakupan per tanggal 21 September 2022, BIAS HPV telah mencapai 5.282 siswa atau 12,53 persen dan BIAS MR mencapai 5.265 siswa atau 12,75 persen.

Baca juga: Dinkes: Fasilitas oksigen di semua puskesmas Surabaya memadai

Baca juga: Pameran Nostalgia Srimulat obati rindu warga Surabaya pada grup lawak

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2022