Kota Bengkulu (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa sejak Januari hingga Agustus 2022, pihaknya menemukan sebanyak 1.550 masyarakat terinfeksi penyakit tuberkulosis (TBC).
 
Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu Meli Puspasari di Kota Bengkulu, Senin, mengatakan bahwa jumlah temuan kasus TBC di Provinsi Bengkulu mengalami peningkatan jika dibandingkan pada 2021 yang mencapai 1.828 kasus.
 
"Jika dibandingkan pada 2021, Dinkes Provinsi Bengkulu menemukan kenaikan kasus, dari sebanyak 1.828 kasus TBC, sedangkan baru delapan bulan selama 2022 ada 1.550 kasus temuan baru," katanya.
 
Ia menjelaskan, penyakit tuberkulosis disebabkan karena faktor rokok, kurangnya pencahayaan di rumah dan saat ini angka kematian akibat tuberkulosis di Bengkulu masih rendah.
 
Dari 1.550 kasus tuberkulosis yang ditemukan di Provinsi Bengkulu, kata dia, ada sekitar 1.543 pasien yang sensitif obat dan tujuh pasien yang resisten obat.
 
"Pasien tuberkulosis di Bengkulu didominasi laki-laki dengan usia berkisar 35 hingga 45 tahun dan ada juga lansia yang ditemukan positif," katanya.

Ia merinci jumlah temuan tuberkulosis di wilayah Bengkulu yaitu di Kabupaten Bengkulu Selatan sekitar 98 pasien, Kabupaten Rejang Lebong sebanyak 199 pasien.

Lalu, di  Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 216 pasien, Kabupaten Kaur sekitar 36 pasien, Kabupaten Seluma 91 pasien, Kabupaten Mukomuko 177 pasien.
 
Kemudian Kabupaten Lebong 140 pasien, Kabupaten Kepahiang sekitar 92 pasien, Kabupaten Bengkulu Tengah 72 pasien dan terbanyak penemuan tuberkulosis berada di Kota Bengkulu yaitu 429 pasien.
 
Selain itu, sekitar 1.323 pasien yang ter notifikasi tuberkulosis dan sekitar 6.781 pasien terduga terinfeksi tuberkulosis, demikian Meli Puspasari ​​​​​​.

Baca juga: Presiden ingatkan Indonesia peringkat tiga dunia penderita TBC

Baca juga: Kemenkes: 8 provinsi jadi target prioritas eliminasi TBC di Indonesia
 
Baca juga: Dinkes catat 199 warga Bengkulu terjangkit HIV/AIDS

Baca juga: Global Fund bantu Indonesia Rp20,89 triliun entaskan HIV hingga TBC


 

Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Andi Jauhary
COPYRIGHT © ANTARA 2022