"Pemerintah membangun sekolah dekat lokasi permukiman warga korban Seroja sehingga anak-anak yang masih berusia sekolah tetap bisa mengikuti pendidikan secara baik," kata Bupati Kupang Korinus Masneno, di Kupang, Senin.
Korinus Masneno mengatakan hal itu merupakan bentuk dukungan sarana pendidikan bagi anak-anak dari para korban badai siklon tropis Seroja yang dipindahkan ke lokasi permukiman baru setelah rumah-rumah warga itu hancur akibat terjangan siklon tropis Seroja.
Baca juga: Pemkab Kupang gandeng TNI/Polri bangun rumah korban badai seroja
Menurut dia, pembangunan sekolah dasar di Soukibe dalam rangka mendekatkan pelayanan akses pendidikan bagi anak-anak yang tinggal di lokasi permukiman baru.
"Kami segera menyediakan lembaga pendidikan SD untuk mendekatkan akses pendidikan anak-anak yang berada di permukiman. Kami mengupayakan menyediakan lembaga pendidikan apakah pendidikan anak usia dini atau SD agar mudah dijangkau anak-anak yang ingin sekolah,” katanya.
Menurut Korinus Masneno, pendidikan merupakan bagian penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Kupang yang lebih baik.
Baca juga: BPBD NTT: Dana bantuan korban Seroja telah disalurkan ke 16 pemda
“Lokasi permukiman baru yang ditempati 124 warga korban bencana Seroja tentunya agak jauh dari lokasi pendidikan lain sehingga sebagai pemerintah layaklah kita mengupayakan mendekatkan akses pendidikan bagi masyarakat di daerah itu," katanya.
Bupati Korinus Masnenu juga mengatakan fasilitas umum yang sudah ada di antaranya gereja dan lapangan olahraga untuk mendukung berbagai aktifitas warga korban badai Seroja.
Sementara itu, Omri Meliake Takaeb salah seorang warga Soukibe berharap pembangunan sekolah bisa segera terwujud untuk memenuhi kebutuhan pendidikan bagi anak-anak di daerah itu.
Baca juga: Relokasi korban badai Seroja di Kupang dikonsentrasikan satu lokasi
"Pembangunan rumah dan upaya mendekatkan pendidikan dengan membangun sekolah yang dekat dengan lokasi rumah bantuan Seroja di Soukibe sehingga anak-anak bisa mengikuti kegiatan pendidikan dekat dengan permukiman warga," kata Omri Maliake Takaeb.
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2022