Gorontalo, (ANTARA News) - Kondisi Danau Limboto, Gorontalo saat ini sangat memprihatinkan sehingga diprediksi dua hingga tiga tiga tahun mendatang akan musnah ditutupi oleh eceng gondok yang menyebabkan pengdangkalan. Kepala Sub Dinas Budi Daya Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo, Azis Hiola kepada ANTARA Kamis (6/4) mengatakan bahwa saat ini kondisi danau kebangaan warga Gorontalo itu sangat menyedihkan karena areal kolamnya sudah dangkal. Menurut dia, danau Limboto sudah hampir dipenuhi oleh eceng gondok, sehingga dalam waktu dua hingga tiga tahun mendatang, tidak lagi berproduktif. "Hasil survey Budi Daya Dinas Perikanan dan Kelautan menunjukan, eceng gondok adalah ancaman keselamatan bagi Danau Limboto, meskipun ada sisi ekonomi bagi masyarakat terhadap tumbuhan tersebut," kata Azis. Menurut dia, meskipun eceng gondok bisa diolah menjadi pupuk (kompos), yang mempunyai nilai tambah bagi masyarakat setempat, dimana hasilnya dapat dijual kepada pengusaha tertentu, namun semua komponen perlu memikirkan keselamatan danau, yang juga sebagai sumber utama penghidupan masyarakat sekitarnya. "Potensi danau lebih besar manfaatnya dibanding nilai jual eceng gondok," kata Azis yang mendampingi Wakil Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo, Fachrudin Olilingo. Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Idris Rahim mengakui Danau Limboto perlu penanganan yang cukup serius dari seluruh komponen untuk menjaga dari ancaman eceng gondok. "Pemerintah akan memikirkan jalan terbaik untuk mencegah tumbuhnya eceng gondok sehingga danau tidak akan mengalami pengdangkalan," paparnya. Ia juga beharap agar masyarakat yang ada disekitar danau Limboto membantu pemerintah dalam mengangani masalah tersebut sehingga nantinya keberadaan danau itu tidak hanya menjadi kenangan buat anak cucunya. "Kesemalatan danau bukan saja tanggung jawab Pemerintah, namun juga tanggung jawab masyarakat Gorontalo," ujarnya. Udin Mohi salah seorang wakil nelayan berharap, agar pemerintah secepatnya memikirkan secara serius tumbuhan eceng gondok, demi kesemalatan danau tersebut sebab saat ini kedalamnnya tinggal 2 meter. Menurut dia, Jika pemerintah tidak serius memikirkan keselamatan danau tersebut, maka di khawatirkan ribuan masyarakat yang kini menggantungkan kehidupannya dari usaha tangkapan ikan, akan kehilangan mata pencahariannya," kata Udin.(*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006