Jakarta (ANTARA News) - Departemen Luar Negeri (Deplu) menyatakan bahwa sembilan warga Indonesia telah disandera oleh kelompok tertentu di wilayah Somalia. Pernyataan tersebut dikemukakan Juru Bicara Deplu Desra Percaya kepada wartawan di Gedung Deplu Taman Pejambon Jakarta Jumat. "Pada 4 April 2006, sebuah kapal milik perusahaan Dong Won dari Korea Selatan ditemukan berada dalam keadaan kosong di perairan Somalia," kata Desra. Kapal tersebut dikhabarkan memiliki 26 awak yang berasal dari Korsel, Cina, Vietnam dan Indonesia. "Hingga saat ini kita belum tahu kelompok yang menyandera mereka dan apa tujuannya karena seperti kita ketahui situasi politik di Somalia memang masih belum menentu, jadi banyak kelompok bersenjata," katanya. Menurut Desra, Kedutaaan Besar Indonesia (KBRI) di Nairobi telah berusaha untuk mencari informasi mengenai keberadaan orang-orang tersebut bersama dengan perwakilan dari negara-negara lain yang terkait. "KBRI di Seoul juga telah menghubungi perusahaan Dong Won di Korsel untuk meminta pertanggungjawaban perusahaan mengenai keselamatan pekerjanya," katanya. Lebih lanjut Desra mengatakan bahwa saat ini Deplu telah mengantongi identitas dari sembilan orang tersebut melalui nomor paspor yang tercatat dan tengah berusaha menghubungi keluarga mereka di Indonesia. Kasus seperti itu bukan kali pertama di Somalia. Pada 15 Agustus 2005, sekitar 14 warga Indonesia yang bekerja pada kapal milik perusahaan di Taiwan juga disandera oleh kelompok tertentu di Somalia. Ke-14 orang itu turut disandera bersama 33 rekannya dari negara lain yang terdiri dari 14 warga China, 12 Filipina, 4 Vietnam, dan 3 kapten kapal yang berkebangsaan Taiwan, serta tiga kapal penangkap ikan berbendera Taiwan.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006