Surabaya (ANTARA News) - Tunggal pertama Prima Simpatiaji sukses memenuhi ambisi mempersembahkan poin pertama buat Indonesia dalam pertandingan babak semifinal Piala Davis Grup II Asia Oceania, setelah mengalahkan Wing Luen "Wayne" Wong 6-4, 6-3, 2-6, 6-3 di Lapangan Embong Sawo Surabaya, Jatim, Jumat. Tampil dengan beban harus menang, Prima yang berperingkat 627 ATP langsung menekan dan unggul 3-0 di set pertama. Namun perlahan, Wayne bangkit dan memperkecil ketinggalan 3-5, sebelum akhir Prima menutup set pertama dengan 6-4. Pada set kedua, permainan Prima makin berkembang dan tetap tampil menekan dengan permainan ofensif. Pemain kelahiran Tegal, Jateng ini langsung memimpin 4-1 dan terus melaju dengan menang 6-3. Ketinggalan 0-2, tidak membuat Wayne Wong patah arang. Pemain berusia 24 tahun ini berbalik tampil menekan, saat Prima Simpatiaji kehilangan konsentrasi dan banyak melakukan "unforce error". Pada set ketiga ini, Wayne dua kali mematahkan servis Prima untuk unggul 4-1 dan kemudian diperkecil Prima 2-4, sebelum akhirnya Wayne Wong mengakhir set ini dengan 6-2. "Saya banyak melakukan kesalahan dan kehilangan konsentrasi di set ketiga, sementara lawan bermain baik dan menekan," kata Prima usai pertandingan yang berlangsung sekitar 2 jam 20 menit itu. Memasuki set keempat, permainan berlangsung ketat. Prima unggul lebih dulu 3-1, sebelum Wayne memperkecil angka menjadi 3-2. Menjelang game keenam set tersebut, Wayne Wong sempat mendapat perawatan dari tim medis karena mengalami kram kaki kanan. Kondisi mengakibatkan permainannya tidak maksimal dan banyak tertekan. Meski bermain dengan menahan rasa sakit, Wayne masih mampu memberi perlawanan pada Prima Simpatiaji dan mempersempit ketinggalan angka 3-4. Namun lagi-lagi Wayne harus mendapat perawatan di kakinya yang kram. Kondisi tersebut dimanfaatkan Prima untuk menekan lawan dan mengambil dua game berikutnya guna menyudahi permainan dengan 6-3. "Cederanya Wayne jelas memberi keuntungan pada saya, karena bisa lebih menekan. Tapi sebenarnya dia punya permainan yang bagus, terutama pengembalian servis dan permainan dari `baseline`-nya sangat akurat," kata Prima.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006