Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi di Provinsi Maluku Utara (Malut) akan secara konsisten melampaui angka nasional karena keberadaan hilirasasi industri di wilayah tersebut.

"Di Provinsi Maluku Utara dengan adanya industri tambang di sini yang sudah masuk dari mentah ke smelter, pertumbuhan ekonomi pasti akan di atas rata-rata nasional, saya pastikan itu," kata Presiden kepada awak media seusai meninjau Pasar Rakyat Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Rabu, seperti dalam keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta, Rabu.

Oleh karena itu, Presiden meminta Pemerintah Provinsi Malut untuk terus mengelola kondusifitas di wilayah mereka agar bisa menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi di atas angka nasional.

"Ini yang harus dijaga terus, kondusifitas setiap kabupaten, kota, maupun provinsi karena di sini mungkin saya belum membandingkan dengan provinsi lain menjadi salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, Maluku Utara," ujarnya.

Mengutip laporan Bank Indonesia, perekonomian Malut pada Triwulan II 2022 tumbuh sebesar 27,74 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).

Hal itu membuat Malut jadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia untuk Triwulan II 2022, disusul Papua, dan Sulawesi Tengah.

Presiden juga menyatakan keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi di Halmahera Barat juga berada di atas angka nasional.

Menurut Presiden hal itu bisa dilihat dari geliat ekonomi masyarakat di pasar-pasar tradisional seperti di Pasar Rakyat Jailolo yang ia kunjungi.

"Halmahera Barat saya belum cek ke BI pertumbuhan ekonominya seperti apa, tetapi kalau melihat daerah di pasar seperti ini, ya saya kira hampir mirip-mirip sama, rata-rata ya tapi pasti di atas nasional," kata Jokowi.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga mengatakan bahwa salah satu tujuan ia melakukan kunjungan kerja ke daerah adalah untuk melihat secara langsung kondisi infrastruktur di daerah tersebut, termasuk belum adanya jalan nasional di Provinsi Maluku Utara.

Menurutnya, masih banyak daerah terpencil yang membutuhkan infrastruktur serupa.

"Ya, negara ini dari Sabang sampai Merauke ini banyak sekali, 514 kabupaten/kota yang semuanya ada pulau terpencil, di sebelah barat misalnya Nias, Simeulue, Pulau Mentawai, dan juga yang ada di Bangka Belitung," katanya.

"Di sebelah timur juga kemarin kita baru ke Maluku Barat Daya, itu semuanya butuh. Kenapa saya turun ke bawah? Untuk memastikan hal-hal yang tadi Saudara-saudara tanyakan, seperti apa lapangannya, seperti apa kondisi ekonominya," ujar Presiden melengkapi.

Baca juga: Presiden jelaskan harga kopra turun dipengaruhi pasar internasional

Baca juga: Presiden Jokowi disuguhi kuliner khas Malut

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022