Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Negara-negara Asia dan Pasifik (UNB ESCAP) Kim Hak-Su mengatakan, pertumbuhan GDP di negara-negara kawasan Asia dan Pasifik dalam 2006 diperkirakan sebesar 6,2 persen. "Angka itu dua kali lipat dari rata-rata pertumbuhan GDP dunia yang hanya 3,2 persen," katanya saat acara pembukaan Asia Pasifik Business Forum ketiga di Jakarta, Jumat malam. Meskipun demikian, masalah kemiskinan masih belum terselesaikan. Oleh karena itu, salah satu kunci mengatasinya adalah dengan kerjasama antara pemerintah dan swasta. "Public Private Partnership sangat penting untuk pengentasan orang miskin dan pencapaian tujuan pembangunan milenium (MGDs) pada 2015," katanya. Ia berharap kondisi perekonomian negara-negara Asia Pasifik terus membaik dalam 12 bulan kedepan. Ia mengatakan ada tiga isu penting dalam pembangunan ekonomi salah satunya yaitu meningkatkan iklim berusaha di Asia Pasifik dengan membuat kerangka kerja sama dalam hal infrastruktur dan kebijakan. Isu penting kedua yang menjadi tantangan bagi negara Asia Pasifik adalah bagaimana menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dengan lingkungan hidup. "Pertumbuhan ekonomi membawa permasalahan seperti polusi, degradasi ekosistem, dan masalah pembuangan limbah,"katanya. Isu ketiga yang juga penting, katanya, adalah pelaksanaan Global Compact, yaitu sepuluh prinsip berbisnis yang menyangkut standar buruh, anti korupsi dan hak asasi manusia. "Saat ini telah ada 2.800 perusahaan yang menandatangani Global Compact, 500 diantaranya adalah perusahaan dari Asia. Besok beberapa perusahaan Indonesia juga akan menandatanganinya," katanya.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006