Jakarta (ANTARA) - Para ahli paleontologi menemukan fosil catarrhini kecil berusia 7 juta hingga 8 juta tahun di Provinsi Yunnan, China barat daya.

Dinamai Yuanmoupithecus xiaoyuan, spesies ini terbukti sebagai owa tertua yang diketahui.

Ditulis bersama oleh para ilmuwan China dan rekan sejawat internasional mereka, temuan-temuan dari makalah penelitian ini diterbitkan di Journal of Human Evolution.

Terdapat 20 spesies hylobatidae yang ada saat ini, sebagian besar hidup di daerah tropis dan subtropis Asia. Fosil-fosil hylobatidae sangat langka dan banyak ditemukan di gua-gua di China selatan dan Asia Tenggara.
 
 Fosil gigi dari Yuanmoupithecus xiaoyuan, yang diklasifikasikan sebagai catarrhini kecil.   

Pemimpin proyek penelitian Ji Xueping mengatakan bahwa lebih dari 30 tahun silam, para ahli paleontologi menemukan fosil gigi dari Yuanmoupithecus xiaoyuan, yang diklasifikasikan sebagai catarrhini kecil. 

Ji, yang juga peneliti di Institut Zoologi Kunming di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China, kemudian menemukan fosil wajah bagian bawah parsial dari Yuanmoupithecus xiaoyuan remaja dalam sebuah investigasi lapangan, dan sebelumnya menentukan bahwa spesimen tersebut milik hylobatidae setelah membandingkannya dengan tengkorak owa yang hidup saat ini.

"Kendati spesimen Yuanmoupithecus xiaoyuan masih relatif langka, penemuan material kunci ini memungkinkan kami untuk akhirnya mengonfirmasi bahwa spesies tersebut kemungkinan besar adalah nenek moyang langsung dari owa yang hidup saat ini," papar Ji.

Para peneliti meyakini bahwa penemuan spesies ini mengisi celah dalam sejarah evolusi catarrhini kecil di Asia Timur. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
COPYRIGHT © ANTARA 2022