Jakarta (ANTARA) -
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan pihaknya terus menggenjot program baru yang digagas BKKBN untuk cegah stunting, salah satunya adalah Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang bekerjasama dengan Kodim dan Danrem yang ada di Jawa Timur.
 
"Ini program relatif baru agar masyarakat baik dari semua jajaran dan tentu juga mendorong masyarakat swasta untuk bisa memberikan social responsibility-nya kepada keluarga berisiko tinggi stunting," ucap Hasto saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.
 
Beberapa tugas BAAS adalah memberikan bantuan makanan supaya gizi terpenuhi bagi keluarga berisiko tinggi stunting. 
 
BKKBN juga sejak lama bermitra dengan TNI untuk melakukan gerakan pelayanan cegah stunting. Termasuk menjelang Hari Ulang Tahun TNI tanggal 5 Oktober, melakukan gerakan maraton keliling Indonesia untuk pelayanan stunting.
 
"Menjelang Hari Ulang Tahun TNI 5 Oktober kita mengadakan gerakan-gerakan yang secara maraton keliling seluruh Indonesia untuk melakukan pelayanan dengan tema cegah stunting," ucapnya.
 
Dalam keterangannya yang dikutip dari situs stunting.go.id, Hasto menjelaskan nanti akan ada 34 kantor Perwakilan BKKBN Provinsi hadir ke rumah-rumah keluarga berisiko stunting.
 
Ia akan memantau langsung setiap kantor perwakilan secara daring sekaligus memberikan arahan kepada keluarga yang dikunjungi.
 
Wakil Presiden sebagai ketua pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting selalu mengingatkan target pravelensi stunting 14 persen di tahun 2024 harus terwujud.

Baca juga: Program anak asuh Kodim 0622 efektif percepat penanggulangan stunting
Baca juga: BKKBN: 7.567 keluarga dapat pendampingan Bapak Asuh Anak Stunting

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Desi Purnamawati
COPYRIGHT © ANTARA 2022