“Kami berharap bukan berapa banyak Polri mampu menilang para pelanggar, tapi seberapa tinggi kesadaran masyarakat selama operasi bisa dicapai," katanya saat memimpin apel gelar pasukan Operasi Zebra Jaya 2022 di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin.
Baca juga: Kakorlantas: Operasi Zebra 2022 upaya peningkatan edukasi lalu lintas
Dia menjelaskan tujuan operasi zebra adalah menurunkan jumlah pelanggaran lalu lintas dan fatalitas korban kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan disiplin para pemakai jalan.
Firman menyebutkan beberapa potensi pelanggaran para pengendara lalu lintas diantaranya penggunaan kendaraan oleh anak di bawah umur hingga penggunaan gawai saat berkendara.
“Beberapa masyarakat yang cenderung melalaikan penggunaan seat belt, padahal alat tersebut di desain untuk membantu mengurangi fatalitas, apabila terjadi kecelakaan," ungkapnya.
Ia mengatakan penindakan pelanggaran tidak hanya dilakukan dengan cara tilang manual atau elektronik (ETLE), tetapi petugas juga dapat melakukan imbauan atau peringatan.
"Dengan kehadiran petugas di lapangan dalam rangka mengedukasi, mengajak masyarakat untuk siap tidak melanggar lalu lintas demi keselamatan bersama," katanya menegaskan.
Polri melaksanakan Operasi Zebra 2022 dari tanggal 3 sampai dengan 16 Oktober, melibatkan kurang lebih 23.600 personil di 33 Provinsi Indonesia dengan mengusung tema “Tertib Berlalu Lintas Guna Mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas) yang Presisi”.
"Kecuali Polda Bali, sampai saat ini masih melaksanakan kegiatan pengamanan rangkaian G20 yang puncaknya nanti pada November 2022," ujarnya.
Firman mengajak kepada masyarakat untuk ikut serta berperan dalam pelaksanaan operasi zebra dengan menaati dan berdisiplin dalam berlalu lintas.
Baca juga: Korlantas berlakukan buka tutup jalan tertentu saat KTT G20
Baca juga: Kakorlantas Polri ajak masyarakat berkendara aman dengan sepeda
Pewarta: Fauzi
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2022
