Pekanbaru, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Siak meraih penghargaan sebagai pemerintah daerah terbaik I dan kinerja paling inovatif untuk Kinerja Aksi Konvergensi Penurunan Stunting se-Provinsi Riau Tahun 2021.

Penghargaan tersebut diserahkan Gubernur Riau Syamsuar dan diterima Bupati Siak, Alfedri di Pekanbaru, Senin. Alfedri mengatakan pihaknya bekerjasama dengan perusahaan bubur kertas Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) memantau melalui aplikasi penyebaran stunting di Kabupaten Siak.

"Selaku Pemkab Siak kami mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Riau atas penghargaan yang diberikan kepada kami tentunya akan menjadi semangat baru kami dalam memberantas stunting," katanya.

Pemkab Siak memiliki Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) salah satunya bersama Tanoto Foundation. Tanoto merupakan lembaga filantropi dari pemilik RAPP, Sukanto Tanoto yang terlibat dalam program kolaborasi percepatan penurunan stunting di Siak.

Baca juga: BKKBN minta Kagama Kedokteran Riau dorong turunkan prevalensi stunting

Baca juga: Hasto Wardoyo sebut Riau bisa turunkan stunting jadi 14 persen


“Kami sangat mengapresiasi Tanoto Foundation dan RAPP yang memberikan perhatian penuh terhadap penurunan angka stunting di kabupaten Siak," ujarnya.

Sementara itu dari Tanoto Fondation, Dedi Triadi dalam kegiatan sosialisasi program di Siak mengatakan bahwa untuk mengatasi stunting harus melibatkan multi sektor. Di antaranya seperti pemerintah, swasta, akademisi, media dan komunitas masyarakat.

“Program kami ini dilatarbelakangi oleh kontribusi perusahaan kedua dan kami melihat masih tingginya angka stunting di Riau. Stunting ini masalah serius yang harus melibatkan semua pihak, kami hadir di situ,” ungkap dia.

Presiden Jokowi juga menargetkan di tahun 2024 angka stunting turun di angka 14 persen. Jika kita melihat angka penurunan stunting dari tahun ke tahun secara nasional, angkanya turun sangat tipis sekali.

"Melihat trennya, kalau kita biarkan Indonesia tidak akan mampu turun di angka 14 persen. Dari situlah kami merangkai program dan memiliki komitmen bersama-sama pemerintah mengintervensi penurunan angka stunting," tuturnya.*

Baca juga: Pemprov Riau alokasikan dana Rp20 juta per desa atasi stunting

Baca juga: BKKBN-UNRI terjunkan 6.424 mahasiswa percepat penurunan angka stunting

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2022