Jakarta (ANTARA) - Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S. Budiman mengapresiasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) karena telah memulai pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan atau GNPIP 2.0 yang melakukan integrasi digital dan improvisasi terhadap program yang telah ada.

GNPIP 2.0 juga tercermin dalam program Pasar Murah Bersehati digital yang diluncurkan TPID Sulawesi Utara bekerjasama dengan PD Pasar Kota Manado sebagai agregator produk pangan dengan harga kompetitif.

"Pangan pun dapat dibeli melalui platform e-commerce serta tersedia bantuan ongkos kirim hingga bulan Desember 2022 atau untuk sejumlah 7.500 pembeli dari PD Pasar. Selain memberikan manfaat secara ekonomi kepada masyarakat, program ini juga mendukung peningkatan awareness berbelanja secara digital," kata Aida dalam webinar GNPIP di Sulampua yang dipantau di Jakarta, Senin.

Aida menekankan ke depan TPID masih perlu mencermati inflasi pangan dan memperkuat inovasi terhadap program GNPIP sehingga berdampak lebih luas dan signifikan dalam menstabilkan harga.

"Program GNPIP juga harus memperhatikan aspek sustainabilitas agar produksi sektor pertanian dapat membangun ketahanan pangan yang lebih baik," katanya.

Di samping Pasar Murah Bersehati digital, ia juga mendorong realisasi beberapa program, antara lain Penyaluran Program Dedikasi untuk Negeri berupa infrastruktur pendukung pengendalian harga, komunikasi efektif kepada masyarakat, dan akselerasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bohusami Bakobong.

Rangkaian kegiatan GNPIP Sulampua di Manado diawali dengan penandatanganan Kerjasama Antar Daerah (KAD) antara para pedagang Kota Manado dengan pedagang bawang merah yang berasal dari Enrekang, Sulawesi Selatan serta pedagang daging ayam yang berasal dari Jawa Timur, sebagai bentuk perluasan dari 30 kesepakatan yang telah dilaksanakan.

Selain itu, dilakukan juga penguatan gerakan urban farming Sulampua dengan pemberian 300.000 bibit cabai merah, serta penyerahan program Dedikasi untuk Negeri berupa bibit, rumah kompos, sarana prasarana digitalisasi pasar, dan sarana pendukung informasi dan komunikasi harga pangan.

Baca juga: KSP sebut harga pangan strategis dalam koridor aman
Baca juga: BI: Inflasi pangan perlu dijaga 5 persen agar target inflasi tercapai
Baca juga: CELIOS sebut TPID berperan menahan laju inflasi bahan pangan


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2022