Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, umat Islam di tanah air harus mampu menunjukkan kepada negara-negara Barat bahwa Islam dan umat Muslim tidak patut dikait-kaitkan dengan teror serta kekerasan. "Kekerasan dapat terjadi di mana-mana. Teror di Irlandia serta Sri Lanka tidak ada kaitannya dengan Islam," kata Presiden Yudhoyono di Istana Negara, pada Senin malam, dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Pada acara yang turut dihadiri Wapres Jusuf Kalla, Ibu Ani Yudhoyono, serta Ibu Ida Jusuf Kalla itu, kepala negara mengatakan adalah tidak tepat kalau Barat masih tetap mengidentikkan Islam dengan aksi-aksi teror. Ketika satu kelompok diperlakukan secara tidak adil, maka mungkin teror akan menjadi satu pilihan yang baik. Namun, Presiden juga mengingatkan bahwa teror tidak akan bisa diatasi atau diselesaikan jika ketidakadilan itu tidak diatasi. "Karena itulah, Indonesia giat memprakarsai dialog antar-keyakinan. Kita mensponsori dialog antar-keyakinan sehingga tidak saling memojokkan," kata Kepala Negara. Dalam kesempatan itu Presiden juga mengatakan bahwa dunia Barat mulai melihat umat Muslim di Indonesia, karena memiliki populasi terbesar penganut agama Islam. Khusus tentang makna peringatan Maulid Nabi, Presiden minta umat Muslim meneladani Nabi Muhammad SAW yang selalu bersikap jujur. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006