Kabul (ANTARA News) - Serangan-serangan baru yang terkait dengan gerilyawan Taliban menewaskan delapan orang di Afghanistan, termasuk empat dokter yang bekerja di sebuah provinsi terpencil, kata sejumlah pejabat setempat, Senin. Keempat dokter itu dan supir mereka, seluruhnya orang Afghanistan, tewas di provinsi Badghis di wilayah barat yang biasanya tenang ketika sejumlah penyerang tak dikenal menyerbu sebuah klinik kesehatan Minggu larut malam, kata Gubernur Anayatullah Anayat. Ia menyalahkan serangan pada klinik yang didanai organisasi non-pemerintah asing itu pada "musuh-musuh pemerintah dan perdamaian", sebuah istilah yang seringkali digunakan untuk menunjuk pada gerilyawan Taliban. Badghis tidak banyak dilanda kekerasan yang berkobar di kawasan selatan dan timur Afghanistan. Kawasan-kawasan itu hampir setiap hari dilanda serangan, sebagian besar serangan bunuh diri dan serangan bom pinggir jalan. Meski demikian, tiga orang Eropa dan dua pekerja bantuan Afghanistan yang bekerja untuk organisasi bantuan internasional Medecins Sans Frontieres (MSF -- Dokter Tanpa Perbatasan) tewas di provinsi Badghis pada Juni 2004. Pembunuhan-pembunuhan itu membuat MSF menarik diri dari Afghanistan setelah 24 tahun berada di negara yang dilanda perang itu. Gerilyawan yang ingin memulihkan kekuasaan rejim Taliban, yang digulingkan oleh serangan yang dipimpin AS pada akhir 2001, terutama mengincar pasukan-pasukan Afghanistan dan asing, proyek pembangunan kembali, organisasi non-pemerintah dan pejabat pemerintah. Serangan terhadap klinik kesehatan jarang terjadi. Namun, dalam insiden besar yang menyulut kutukan luas dan dituduhkan pada Taliban, dua dokter, seorang apoteker, seorang perawat dan seorang administratur tewas ditembak di provinsi Kandahar, Afghanistan selatan, tahun lalu. Dua polisi anti-narkotika tewas di wilayah selatan Senin ketika sebuah bom menghancurkan kendaraan yang membawa mereka ketika sedang dalam misi melenyapkan ladang-ladang ganja. Juga Senin, seorang supir truk sipil tewas di Helmand ketika tersangka gerilyawan Taliban menghentikan kendaraannya yang mengangkut barang untuk pasukan koalisi yang dipimpin AS dan menembaknya hingga tewas, kata polisi. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006