Medan (ANTARA) - PSMS Medan tetap berbenah dan melakukan persiapan kendati kompetisi Liga Indonesia, untuk Liga 1 disetop sampai batas waktu yang tidak ditentukan, sedangkan Liga 2 Indonesia ditangguhkan selama dua minggu, menyusul tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang memakan korban jiwa 125 orang.

"Kami dari manajemen PSMS menghargai apa yang telah menjadi keputusan dari LIB dan PSSI menunda liga dua pekan. Selama itu pula tim tetap menyiapkan diri guna menghadapi lanjutan liga nantinya," kata Direktur Teknik PT. Kinantan Medan Indonesia (KMI) yang menaungi klub PSMS, Andry Mahyar Matondang di Medan, Selasa.

PT. Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, dalam surat bernomor 584/LIB-KOM/X/2022 tanggal 3 Oktober 2022 yang ditandatangani langsung Direktur Utama LIB, Akhmad Hadian Lukita resmi menyatakan Liga 1 Indonesia disetop sampai batas waktu yang tidak ditentukan, sedangkan Liga 2 Indonesia ditangguhkan selama dua minggu mulai Senin (3/10).

Baca juga: Semua klub sepakat Liga 1 dan 2 Indonesia ditunda

Andry Mahyar berharap sepak bola Indonesia tidak sampai dikenai larangan oleh otoritas sepak bola tertinggi dunia, FIFA. Menurutnya tragedi ini bukanlah kerusuhan antar suporter, melainkan tragedi kemanusiaan.

Tak hanya itu, tambahnya, PSMS mendukung penuh investigasi yang dilakukan pemerintah, Polri, PSSI dan pihak lainnya terkait tragedi Kanjuruhan.

"Kita berharap liga tetap berjalan dan tidak di-banned (dilarang). Memang benar ada suatu kejadian yang masif yang memakan korban jiwa cukup besar, namun hal itu tidak bisa dijadikan alasan atau mencerminkan sepak bola Indonesia, tidak bisa seperti itu. Ini murni tragedi kemanusiaan bukan rusuh antar suporter," katanya.

"Terkait investigasi yang dilakukan pemerintah bersama Polri, PSSI, LIB dan lainnya, kami PSMS Medan mendukung penuh," tambahnya.

Baca juga: Menelaah penerapan aturan FIFA dalam Tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Presiden Arema FC siap bertanggung jawab penuh atas tragedi Kanjuruhan

Pewarta: Juraidi
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2022