Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Besar menyatakan siap berkolaborasi dengan Banda Aceh, Sabang, Jantho Aceh Besar (Basajan) untuk memajukan sektor pariwisata di kawasan tersebut khususnya.

“Tiga kabupaten kota ini memiliki hubungan yang sangat erat dan saling berkaitan sehingga kerja sama dan kolaborasi berbagai sektor akan terus kita perkuat guna memberikan dampak ekonomi pada semua sektor,” kata Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto di Aceh Besar, Selasa.

Ia menjelaskan dibukanya kembali penerbangan internasional di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Aceh Besar untuk rute Aceh-Kuala Lumpur, menjadi kabar baik dari sektor pariwisata.

“Alhamdulillah dengan mendaratnya maskapai penerbangan Air Asia di Bandara Internasional SIM, Senin (3/10) menjadi kebangkitan baru untuk sektor pariwisata yang terdampak akibat pandemi COVID-19,” katanya.

Menurut dia, dengan dibukanya kembali penerbangan internasional tersebut maka akan banyak turis asing, khususnya pelancong asal Malaysia untuk berwisata di provinsi ujung paling barat Indonesia itu khususnya Aceh Besar yang memiliki ragam destinasi wisata.

“Kami akan terus membangun koordinasi dan sinergi sehingga para wisatawan yang datang ke Aceh yang tujuan wisata ke Sabang misalnya juga dapat menikmati destinasi wisata yang ada di tiga kabupaten/kota ini,” katanya.

Pihaknya meyakini sektor pariwisata dapat memberikan dampak positif pada semua sektor khususnya pada pelaku UMKM yang juga ikut terdampak akibat pandemi COVID-19.

“Saya mengajak seluruh masyarakat di Aceh Besar khususnya di kawasan destinasi wisata untuk memberikan pelayanan terbaik dan menjaga kebersihan guna memberikan layanan terbaik kepada seluruh wisatawan yang akan berkunjung ke daerah kita. Layanan terbaik yang diberikan akan menjadi daya tarik bagi mereka sampaikan kepada keluarga dan kerabat dekat saat kembali ke kampung halamannya,” katanya.

Baca juga: Kemenparekraf: Aceh miliki kekuatan di sektor wisata kuliner

Baca juga: Ratusan alat musik tradisional nusantara dipamerkan di Museum Aceh

 

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2022