Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP) Arya Sandhiyudha meminta badan publik terkait dengan tragedi Kanjuruhan memberikan informasi publik secara serta-merta, mengingat korban tewas mencapai lebih dari seratus orang.

"Memberikan informasi publik secara serta-merta, sehingga menjadi jelas apa yang menjadi penyebab berikut juga situasinya yang ada," kata Arya ketika dihubungi, di Jakarta, Selasa.

Informasi serta-merta, kata Arya, ialah informasi yang sesaat setelah informasi didapatkan atau dikumpulkan, maka sesaat itu pula harus segera disampaikan kepada publik. Menurutnya, hal tersebut diperlukan, agar masyarakat tidak merujuk dari referensi di luar badan publik terkait.

"Ini juga menjadi kesempatan sebenarnya bagi badan terkait untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Badan publik terkait itu misalnya dari pihak Arema sebagai klub yang bertanding sekaligus tuan rumah dari laga tersebut, kemudian ada pihak kepolisian," ujarnya pula.

Kedua, ia juga meminta agar badan publik terkait harus memberikan informasi berkala sesuai dengan perkembangan yang terjadi. "Contoh misalnya di antara jumlah yang menjadi korban luka-luka apakah sudah membaik atau malah ada pemburukan," katanya lagi.

Arya menyebut badan publik terkait juga harus memberikan informasi kepada masyarakat bila nantinya ada pihak-pihak yang diketahui terlibat atas peristiwa mematikan itu dan memberikan perhatian sekaligus peringatan agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

Menurutnya, informasi tersebut penting itu untuk diketahui publik, sehingga tidak berkembang tudingan terhadap pihak-pihak tertentu yang sebenarnya justru bukan menjadi faktor utama dalam tragedi Kanjuruhan.

"Atau sebaliknya jangan juga berkembang sekadar normatif, 'semua harus bertanggung jawab', 'semua dapat menjadi pelajaran' jadi kan kita akhirnya tidak mendapatkan apa-apa dari proses yang sebenarnya sangat melukai sepak bola kita," kata Arya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan jumlah korban jiwa akibat tragedi Kanjuruhan, Kabupaten Malang bertambah enam orang sehingga totalnya mencapai 131 orang.

"Hari ini ada tambahan enam korban meninggal dunia, dari 125 orang menjadi 131 orang," ujar Khofifah, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa.
Baca juga: Kompolnas sebut tim masih telusuri perintah penggunaan gas air mata
Baca juga: Menpora jamin TGIPF bekerja profesional dan transparan

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2022