Lombok (ANTARA) - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berhasil mendorong pertumbuhan talenta digital di Desa Sukarara yang terletak di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat melalui berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat di desa tersebut.

Lewat pelatihan mengasah keterampilan untuk memanfaatkan infrastruktur digital, masyarakat di Desa Sukarara menilai telah mengalami peningkatan kualitas hidup.

Baca juga: Kominfo Jayapura terima bantuan peralatan podcast dari BAKTI Kominfo

"Tugas pokok BAKTI selain menghadirkan infrastruktur di daerah nonkomersil juga didorong menghadirkan ekosistem digital. Secara umum ekosistem digital merupakan upaya menghadirkan inovasi dan solusi dengan kehadiran infrastruktur telekomunikasi sehingga bisa memberi dampak bagi teman-teman di daerah nonkomersil. Nah di sini (Desa Sukarara) kami lihat banyak potensi dan perlu didorong," kata Direktur LTI untuk Pemerintah dan Masyarakat BAKTI Kominfo Danny Januar membicarakan pelatihan talenta digital saat berkunjung ke Desa Sukarara, Kamis.

Infrastruktur digital di Desa Sukarara mulai berjalan optimal sejak BAKTI Kominfo menghadirkan dua akses layanan digital di Kantor Desa Sukarara dan salah satu pondok pesantren di wilayah itu.

Adapun pelatihan yang dilakukan tidak hanya mencakup dasar mengakses internet tapi juga bagaimana memanfaatkan internet dengan seoptimal mungkin.

Misalnya untuk para pelaku UMKM, Bakti Kominfo mengajarkan ilmu marketing digital untuk berjualan di media sosial maupun platform-platform e-commerce.

Salah satu pelaku UMKM yang telah merasakan manfaat dari pelatihan tersebut ialah perajin tenun bernama Satria.

Baca juga: Ratusan penyandang disabilitas ikuti kompetisi TIK

Ia mengaku sejak memahami penggunaan media sosial untuk menjajakan kain tenunnya kini ia tak lagi mengandalkan satu jalur penjualan luring di desanya saja tapi bisa berjualan ke luar negeri memanfaatkan jalur daring.

"Saya itu tidak pernah bersekolah, tidak merasakan namanya SD sampai SMA. Tapi berkat BAKTI saya menjadi paham memanfaatkan media sosial untuk berjualan, kalau bisa pelatihan seperti ini ditambah lagi untuk menjangkau pengrajin tenun lainnya di Desa Sukarara," kata Satria.

Kepada awak media Satria juga menyebutkan bahwa sejak mengenal pemasaran digital dan memanfaatkan akses internet kini produk tenunnya telah mencapai konsumen tidak hanya di skala nasional tapi juga mancanegara seperti Thailand dan Malaysia.

Kisah lain juga datang dari pelaku UMKM makanan bernama Yosi dengan produknya Ombak Food.

Baca juga: Langkah Kominfo tingkatkan konektivitas internet di Pulau Rinca

Sebagai ibu rumah tangga merasa terbantu dengan program pelatihan dari BAKTI Kominfo sehingga ia bisa menjadi talenta digital yang memanfaatkan secara optimal layanan internet yang telah tersedia di desanya.

Ia berhasil menggaet lebih banyak pelanggan untuk membeli camilan besutannya dengan memanfaatkan fitur "Geotagging" untuk gerainya di Desa Sukarara.

"Saat kami terkena pandemi, meski dampaknya luar biasa tapi kami bersyukur karena memiliki bekal soal digital marketing dari BAKTI Kominfo. Kami memaksimalkan betul soal WA business, lalu ada Instagram business, ada juga Google Business yang membantu wisatawan dari luar daerah berkunjung ke lokasi usaha kami. Terbukti hingga sekarang banyak wisatawan dari luar yang berkunjung," ujar Yosi.

Berkaca dari berdampaknya program pelatihan talenta digital, BAKTI Kominfo pun kini menargetkan lebih banyak pelatihan-pelatihan sejenis untuk bisa dilakukan di tempat-tempat lainnya terutama kawasan 3T sehingga percepatan transformasi digital nasional dapat segera terwujud.


Baca juga: Kominfo tinjau progres pembuatan satelit di Boeing dan SpaceX

Baca juga: Proyek SATRIA-1 masuki tahapan pembangunan 68,3 persen

Baca juga: Pemprov upayakan layanan internet jangkau seluruh desa di Kalteng

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2022