Seoul (ANTARA) - Beberapa jam setelah Korea Utara menerbangkan rudal balistik di atas Jepang pada Selasa, penduduk di kota tepi pantai Korea Selatan terkejut melihat lompatan api dari sebuah pangkalan militer terdekat dan sejumlah rudal membubung ke langit.

Itu bukan awal dari perang, tetapi pertunjukan kekuatan rudal militer Korea Selatan yang gagal dan berubah menjadi kobaran api bahan bakar roket.

Ditujukan sebagai demonstrasi untuk mencekal Korea Utara, Korea Selatan mengatakan sedang melakukan latihan malam hari dengan beberapa rudal balistik jarak pendek (SRBM) Hyunmoo-2C.

Namun, salah satu rudal gagal tak lama setelah peluncuran dan jatuh menghantam tanah di dalam pangkalan militer di Gangneung, di pantai timur Korea Selatan.

Rudal itu membawa hulu ledak, tetapi tidak bersenjata dan tidak menimbulkan ledakan sehingga tidak ada korban, kata seorang pejabat militer Korsel dalam sebuah pengarahan. Pejabat itu meminta maaf karena telah membuat warga khawatir.

Bagaimanapun, bahan bakar roket yang terbakar membumbung menerangi langit malam hingga memicu panggilan darurat ke responden dan memicu desas-desus di media sosial (tentang adanya perang).

Desas-desus itu tidak terjawab kebenarannya selama delapan jam sampai militer Korsel mengungkapkan bahwa itu adalah latihan dan menjelaskan penyebab kebakaran itu.

"Tiba-tiba saya mendengar suara gemuruh dan itu membuat saya berpikir ada yang tidak beres," kata Kim Hee-soo, seorang warga di sekitar pangkalan.

"Jadi saya melihat ke area di mana mereka menembakkan rudal Hyunmoo sebelumnya dan ada api dan asap dan itu benar-benar terlihat berantakan," ujarnya.

Kim mengatakan dia terbiasa dengan peluncuran rudal dari pangkalan, termasuk latihan bersama AS-Korea Selatan yang dilakukan siang hari pada Juni sebagai tanggapan atas uji coba rudal Korea Utara.

"Saya tidak pernah menyaksikan adanya kecelakaan (rudal) seperti itu selama bertahun-tahun saya lahir dan besar di sini," kata Kim (43 tahun).

"Itu membuat saya sangat gugup dan saya berharap mereka dapat memberi tahu kami setiap mereka mengadakan pelatihan," ucapnya.

Sebuah video yang dibagikan Kim di media sosial menjadi viral dalam semalam, dan warga lainnya menimpali dengan kekhawatiran dan ketakutan di tengah keheningan dari otoritas militer.

"Saya pikir itu perang," kata seseorang dalam komentar di video tersebut.

Seorang warga lain mengatakan rumah mereka terguncang karena ledakan, dan warga lainnya mengatakan mereka mengevakuasi diri karena mengira ada tanah longsor menuju ke rumah mereka.

Di Korea Selatan yang berpenduduk padat, pelatihan militer sering dilakukan di dekat tempat tinggal komunitas sehingga menuai sejumlah protes.

Kantor penanggulangan bencana 24 jam di Gangneung mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah menerima beberapa telepon dari warga yang khawatir.

Seorang pejabat dari kantor tersebut mengatakan militer telah mengonfirmasi bahwa mereka sedang melakukan latihan, tetapi tidak menjelaskan mengenai kebakaran itu, dan tidak ada petugas pemadam kebakaran kota yang dipanggil ke pangkalan.

Sumber: Reuters
Baca juga: Tanggapi uji coba Korut, pasukan Korsel dan AS luncurkan rudal
Baca juga: KBRI Tokyo pastikan tidak ada WNI yang terdampak rudal Korut
Baca juga: AS kutuk penembakan rudal Korut melintasi Jepang

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2022