Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan angka kesembuhan pasien COVID-19 bertambah 1.715 orang hingga Kamis pukul 12.00 WIB.

Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan dengan penambahan angka kesembuhan itu maka total kesembuhan COVID-19 sejak Maret 2020 berjumlah 6.265.899 orang.

Satgas mencatat penambahan angka kesembuhan COVID-19 terbanyak di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 843 orang, Jawa Barat 234 orang, Jawa Timur 226 orang, Jawa Tengah 118 orang, Banten 48 orang.

Sementara itu tercatat, penambahan kasus harian COVID-19 mencapai 1.831 orang. Provinsi yang menjadi penyumbang penambahan kasus terbanyak yakni DKI Jakarta 680 kasus, Jawa Barat 302 kasus, Jawa Timur 222 kasus, Banten 138 kasus, dan Jawa Tengah 133 kasus.

Dengan adanya penambahan kasus harian itu maka total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 berjumlah 6.441.123 orang.

Sedangkan penambahan kasus meninggal tercatat sebanyak 12 orang, yakni di Provinsi Sulawesi Utara empat orang, Jawa Tengah dan Kep. Riau masing-masing dua orang, Jawa Barat, Banten, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan masing-masing satu orang.

Baca juga: Kasus sembuh dari COVID-19 di Indonesia bertambah 2.263 orang

Baca juga: 1.526 orang sembuh dari COVID-19, terbanyak DKI

Satgas COVID-19 juga mencatat jumlah kasus aktif yang mencakup penderita COVID-19 yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri pada hari ini sebanyak 17.047 kasus aktif, naik 104 orang dibandingkan hari sebelumnya (5/10).

Selain itu terdapat pula 4.309 orang yang masuk dalam kategori suspek.

Hasil tersebut didapat setelah dilakukan pengujian pada hari ini terhadap 60.485 spesimen dari 25.262 orang yang diperiksa di ratusan jaringan laboratorium di seluruh Indonesia.

Tingkat positif atau positivity rate spesimen harian adalah 5,94 persen dan untuk tingkat positivity rate orang harian adalah 7,25 persen.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan Kemenkes akan memperkuat jejaring surveilans di seluruh daerah di Indonesia untuk mewaspadai potensi lonjakan kasus selama proses transisi menuju endemi COVID-19.

"Penguatan surveilans di Indonesia, mulai transisi dari case-based nation whole surveillance ke sentinel surveillance," katanya.

Upaya tersebut berupa pengawasan berbasis kasus COVID-19 di seluruh negara di dunia yang dibandingkan dengan laju kasus di dalam negeri, sehingga muncul laporan situasi yang lebih akurat.

Baca juga: Kasus sembuh dari COVID-19 bertambah 29 orang di Sumut

Baca juga: Kasus sembuh dari COVID-19 bertambah 2.040, terbanyak DKI Jakarta
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2022