Pandeglang (ANTARA News) - Ruas jalan Pantai Carita-Anyer sepanjang 10 kilometer yang menghubungkan Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, Banten, semakin sulit dilalui kendaraan akibat kondisi jalan rusak parah. Berdasarkan pantauan, Sabtu, kerusakan terjadi di beberapa titik ruas Jalan Carita-Anyer tampak bergelombang serta berlubang dengan berkedalaman 20 sampai 50 sentimeter. Apalagi, saat ini memasuki musim hujan sehingga Jalan Carita-Anyer mirip kubangan kerbau dan kendaraan sulit melintasi jalan tersebut. Selain itu, kerapkali terjadi kecelakaan kendaraan setelah melintasi jalan berlubang itu. Kerusakan jalan itu akibat dilintasi tronton yang membawa barang-barang material pembangunan PLTU II Labuan dengan melebihi tonase. Eliwati (30), petugas Puskesmas Carita, Kabupaten Pandeglang, mengeluhkan kerusakan Jalan Carita-Anyer, karena bila membawa pasien darurat atau rujukan kendaraan tidak bisa melaju kencang. Sedangkan petugas medis harus secepatnya memberikan pertolongan untuk membawa pasien rujukan ke rumah sakit maupun puskesmas. "Saya khawatir pasien darurat jiwanya tak tertolong, karena kendaraan berjalan lambat akibat kerusakan jalan itu," katanya. Oleh karena itu, pihaknya meminta pemerintah Provinsi Banten segera membangun kembali kondisi jalan tersebut. Sebab, kerusakan jalan itu hingga saat ini belum mendapat pembangunan atau perbaikan. "Diperkirakan hampir setahun lebih kondisi jalan rusak parah," ujarnya. Ayub (40), seorang pengemudi angkutan umum, mengatakan, pihaknya terpaksa berjalan perlahan-lahan dengan memilih bagian jalan yang aman untuk dilalui. Alasanya, jika tidak hati-hati, garda dan per roda mobil akan mengalami kerusakan karena tersangkut badan jalan yang berlubang itu. "Saya kira hampir dua minggu sekali kami harus ke bengkel untuk perbaikaan mobil," katanya. Menurut dia, sebagian besar ruas jalan Carita-Anyer berlubang dan bergelombang dan sebagian lainnya terlihat bebatuan, yang mengakibatkan kendaraan enggan melintasi jalur itu. "Saya setiap hari melintasi jalan itu tentu sangat berhaap adanya perbaikan," katanya. Sementara itu, warga Kecamatan Carita mengaku pihaknya meminta pertanggungjawaban pembangunan PLTU II Labuan, karena kondisi jalan rusak parah akibat dilintasi mobil proyek yang mengangkut material bangunan melebih tonase. "Kerusakan jalan ini kami sebagai warga tentu sangat dirugikan karena kunjungan wisata semakin berkurang," kata Edi, tokoh pemuda Carita. (*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009