Jakarta (ANTARA News) - Bank Dunia mengancam untuk memasukkan perusahaan dan individu yang terlibat dalam korupsi bantuan dana proyek ke dalam daftar hitam (black list). "Kami saat ini berusaha menciptakan strategi untuk mem-black list perusahaan yang terlibat dalam korupsi atas proyek-proyek kami. Saya percaya hal itu akan menjadi baik jika semua lembaga yang terkait dengan pembangunan mempublikasikan perusahaan dan individu yang masuk black list karena terlibat penyuapan dalam berbagai proyek kami," kata Presiden Bank Dunia Paul Wolfowitz sebuah seminar tentang Good governance and Development, di Jakarta, Selasa. Paul menjelaskan lembaga yang dipimpinnya itu tengah membangun beberapa strategi anti korupsi untuk proyek-proyek Bank Dunia dan mempublikasikannya di situs mereka sehingga seluruh pemangku kepentingan dapat melihat langkah-langkah yang diambil oleh Bank Dunia. Salah satu strateginya, lanjut Paul, adalah Bank Dunia akan bekerjasama dengan lembaga-lembaga dan individu untuk mengidentifikasi penyalahgunaan dalam proyek bantuan Bank Dunia. Selain itu, Bank Dunia juga sedang menerapkan sistem untuk memperkecil terjadinya resiko penyalahgunaan dalam pelaksanaan proyek-proyek yang didanai oleh Bank Dunia. Paul juga berjanji akan bekerjasama dengan negara kaya untuk mencegah pelarian dana hasil korupsi ke rekening-rekening bank asing. Dalam hal "good governance", data Bank Dunia menyebutkan bahwa ranking Indonesia naik dari peringkat 16 pada 2002 dari sekitar 200 negara menjadi peringkat 40. Semakin besar peringkatnya menunjukkan semakin bagus kinerjanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006