Makassar (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong ribuan petani milenial di wilayah Indonesia Timur yang meliputi Pulau Sulawesi, Maluku, NTB, NTT dan Papua untuk menyiapkan konsepsi pertanian modern melalui aplikasi digital sistem yang terkoneksi langsung dengan berbagai jejaring (networking).

"Langkah ini penting dilakukan agar Indonesia mampu terhindar dari ancaman krisis pangan global," ujarnya saat membuka Sarasehan Petani Milenial II di Makassar, Jumat.

Syahrul mengatakan, hal paling penting bagi para petani milenial itu yakni membangun konsepsinya. Bahkan jika perlu dikonsultasikan melalui link dan website yang sudah dibuat Kementan.

"Kalian tinggal pakai digitalmu dan buka networkingmu. Kita hadapi sama-sama yuk, ancaman krisis global ini dengan pertanian," tuturnya.

Baca juga: Mentan tegaskan Indonesia masih punya cadangan beras 10 juta ton

Menurut SYL, pemerintah saat ini sudah menyiapkan akses permodalan maupun sarana dan prasarana pertanian. Khusus untuk modal, Kementan menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai dukungan terhadap jalannya usaha tani.

Dari sisi mekanisasi, Kementan juga menyiapkan taksi alsintan sebagai intervensi teknologi yang bisa digunakan melalui skema sewa.

"Taksi alsintan itu menjadi contoh semua pusat-pusat pelatihan dan pendidikan. Kalian anak-anak milenial punya tugas itu untuk membangun pertanian. Kalian anak muda harus main dengan digital dan network," katanya.

SYL mengatakan, pertanian merupakan sektor yang paling menguntungkan dan berpeluang menjadi penyanggah ekonomi Indonesia, juga termasuk ekonomi dunia. Terbukti, kata dia, di saat banyak negara mengalami krisis, Indonesia tetap kokoh dan bertahan karena ada sektor pertanian di dalamnya.

"Oleh karena itu fokus kalian para petani milenial adalah membangun kelembagaan dan membangun networking. Fokus pada satu pengembangan komoditas saja baru setelahnya fokus ke yang lainnya. Saya mau kalian berhasil dan menjadi penolong bagi orang yang ada di sekitarmu," terangnya.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa kegiatan sarasehan ini diharapkan mampu menumbuhkan peran aktif petani milenial dalam peningkatan produksi dan daya saing produk pertanian, pengembangan ekosistem kewirausahaan serta membangun jejaring antar wilayah.

"Tentu saya berharap kegiatan ini bisa menjadi upaya kita bersama dalam mengantisipasi krisis pangan global. Kita ingin ada konsepsi yang mendukung berkembangnya sektor pertanian secara maju, mandiri dan modern," ucapnya.

Baca juga: Mentan akan beli kedelai petani dengan harga Rp10 ribu per kilogram

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2022