Jayapura (ANTARA News) - Sebanyak 8.484 orang pengungsi asal Kabupaten Merauke dan Kabupaten Boven Digul masih berada di negara tetangga Papua Nugini (PNG), namun pemerintah telah memulangkan ratusan jiwa dalam dua tahap. Bupati Merauke, John Gluba Gebze kepada ANTARA News di Merauke, Rabu, membenarkan ribuan warga pengungsi itu berasal dari Merauke dan Kabupaten Boven Digul sebagian besar berada di Port Moresby, Daru dan Bula. Pemerintah telah memulangkan 355 jiwa dari Port Moresby, Daru dan Bula. Tahap pertama dipulangkan tanggal 11 Desember 2003 sebanyak 16 kepala keluarga (KK) dengan 66 jiwa, tahap kedua dipulangkan 67 KK dengan 286 jiwa dan lainnya dipulangkan dari Bula. Para pengungsi yang telah kembali itu kini dalam pembinaan pemerintah untuk penyesuaian diri. Bupati mengemukakan telah diadakan perjanjian adat dengan penanaman tiang perjanjian (Kao-Red) Adat di Port Moresby oleh ketua pengungsi bahwa mereka berjanji untuk pulang seluruhnya ke daerahnya masing-masing. Para eks pelintas batas itu telah memasuki rumah yang disiapkan pemerintah dan kini terus dilakukan sosialisasi dan penyuluhan untuk adaptasi lingkungan setelah menyeberang ke PNG. Bupati Gebze menjelaskan, para eks pelintas batas yang dipulangkan itu ke Kampung Mbuti, Nasem, Tomel dan Kampung Buler di Distrik Merauke dan Kampung Mbad di Distrik Kurik. Diharapkan usai kunjungan Presiden Susilo Bambang ke Merauke pada 5 April lalu, upaya pemulangan pengungsi yang masih ada di negara tetangga bisa terlaksana terutama gelombang ketiga dan gelombang selanjutnya, katanya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006