Lurah Kampung Melayu, Angga Harjuno Rakasiwi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Suku Dinas (Sudin) Sosial Jakarta Timur dan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk bantuan tersebut.
"Bantuan makanan dari Sudin Sosial dan PMI, makan pagi tadi sudah diberikan. Sekarang lagi diambil dari kantor Sudin Sosial. Bantuan kebutuhan bayi kita koordinasi ke Baznas-Bazis," kata Angga di Jakarta, Senin.
Angga menambahkan, ada ratusan warganya yang saat ini mengungsi di tiga lokasi pengungsian, yaitu di SDN Kampung Melayu 01, Masjid Baitul Ikhwan dan Sekretariat RW 07.
Baca juga: Aparat bantu warga bersihkan lumpur sisa banjir di Pejaten Timur
Baca juga: Anies siagakan pompa untuk alirkan genangan
Dia mengatakan, untuk pengungsi di Masjid Baitul Ikhwan yang berada di RW 08 tercatat sebanyak 50 jiwa dan di Sekretariat RW 07 tercatat 16 kepala keluarga (KK) terdiri dari 61 jiwa mengungsi.
"Untuk di SDN jumlah sementara yang didata 30 jiwa, itu warga RW 04 dan RW 05. Masih kita data jumlahnya karena kan bertambah," ujar Angga.
Angga mengatakan, hingga siang ini tercatat ada empat RW di wilayahnya meliputi 27 RT terendam banjir luapan Kali Ciliwung, paling parah di kawasan Kebon Pala dengan ketinggian lebih dari dua meter.
Namun Angga menjelaskan, hanya warga di kawasan Kebon Pala dan Tanah Rendah saja yang mengungsi, sementara untuk Kampung Pulo tidak karena ketinggian air tidak terlalu tinggi.
"Di Kampung Pulo belum ada pengungsi. Di sana ada mobil pompa dari Sudin SDA (Sumber Daya Air) Jakarta Timur). Jadi banjir bisa disedot. Kalau di Kebon Pala tidak bisa disedot," tutur Angga.
Baca juga: Warga bersama aparat Tanjung Barat kerja bakti bersihkan lumpur
Dia mengatakan, untuk pengungsi di Masjid Baitul Ikhwan yang berada di RW 08 tercatat sebanyak 50 jiwa dan di Sekretariat RW 07 tercatat 16 kepala keluarga (KK) terdiri dari 61 jiwa mengungsi.
"Untuk di SDN jumlah sementara yang didata 30 jiwa, itu warga RW 04 dan RW 05. Masih kita data jumlahnya karena kan bertambah," ujar Angga.
Angga mengatakan, hingga siang ini tercatat ada empat RW di wilayahnya meliputi 27 RT terendam banjir luapan Kali Ciliwung, paling parah di kawasan Kebon Pala dengan ketinggian lebih dari dua meter.
Namun Angga menjelaskan, hanya warga di kawasan Kebon Pala dan Tanah Rendah saja yang mengungsi, sementara untuk Kampung Pulo tidak karena ketinggian air tidak terlalu tinggi.
"Di Kampung Pulo belum ada pengungsi. Di sana ada mobil pompa dari Sudin SDA (Sumber Daya Air) Jakarta Timur). Jadi banjir bisa disedot. Kalau di Kebon Pala tidak bisa disedot," tutur Angga.
Baca juga: Warga bersama aparat Tanjung Barat kerja bakti bersihkan lumpur
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2022
