Jakarta (ANTARA) - Psikolog keluarga Ketti Murtini mengatakan, Hari Kesehatan Jiwa yang diperingati setiap 10 Oktober merupakan momentum yang tepat bagi setiap individu untuk lebih menjaga kesehatan fisik dan juga mental.

"Tubuh manusia tidak hanya terdiri dari badan fisik saja, tetapi juga didukung kondisi mental atau jiwanya. Jadi definisi sehat itu harus sehat fisik sekaligus mental, tidak bisa salah satu, harus beriringan," katanya ketika dihubungi dari Jakarta, Senin.

Baca juga: Chubb Life hadirkan aplikasi kesehatan fisik dan mental

Psikolog dari Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Jawa Tengah Cabang Barlingmascakeb (Kab. Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen) itu menambahkan, jika seseorang sehat secara fisik namun tidak secara mental maka akan dapat mengganggu produktivitas dan juga kualitas hidupnya.

Dengan demikian, kata dia, masalah kesehatan mental perlu jadi perhatian bersama karena memiliki peran penting dalam menunjang aktivitas setiap individu.

Baca juga: Terapi warna pengaruhi kesehatan fisik dan mental

"Karenanya kesehatan mental juga harus dijaga, salah satunya dengan cara menyadari dan memahami diri sendiri. Setiap individu perlu melakukan refleksi bagaimana fisiknya dan bagaimana kesehatan jiwanya," katanya.

Selain itu, kata dia, setiap individu juga perlu mengenali diri sendiri, apa sifat yang dimiliki, apa hal positif dan negatif yang dimiliki.

Baca juga: Tidur berkualitas tingkatkan kesehatan mental dan fisik

"Setelah belajar mengenali diri sendiri, memahami diri sendiri dengan penuh kesadaran, maka selanjutnya adalah setiap individu perlu untuk menerima diri sendiri dan menyayangi diri sendiri, ini bagian dari upaya menjaga kesehatan mental," katanya.

Ketti menambahkan, pada saat ini pemerintah sudah melakukan berbagai program strategis dalam meningkatkan edukasi mengenai pentingnya kesehatan jiwa.

Baca juga: Gubernur Riau: Siapkan mental dan kesehatan jelang UN

"Hal ini sangat baik dan perlu diapresiasi, bahkan jika perlu pemerintah bisa membuat program resiliasi mental sejak dini, sehingga pembangunan kesehatan mental dapat diterapkan sejak dini pada setiap individu," katanya.

Sementara itu, dia juga mengatakan bahwa peringatan Hari Kesehatan Jiwa juga merupakan momentum yang tepat untuk memberikan dukungan bagi orang-orang di sekitar yang sedang mengalami gangguan kesehatan mental.

"Orang-orang dengan masalah kesehatan mental membutuhkan dukungan lebih dari orang-orang di sekitarnya. Mereka butuh dukungan dan perhatian. Luangkanlah waktu untuk memberikan dukungan awal," katanya. T.W004

Baca juga: IDI Papua dampingi korban nakes untuk pemulihan fisik dan psikis
 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2022