Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Utara mengusulkan anggaran mencapai Rp63,5 miliar kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)  untuk memperbaiki tanggul sungai yang rusak akibat banjir.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Aceh Utara Edi Anwar di Aceh Utara, Senin, mengatakan sebanyak 18 titik tanggul sungai rusak akibat banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Utara sejak beberapa hari terakhir,

"Kami telah mengusulkan penanganan tanggap darurat akibat banjir sejak 5 Oktober 2022 lalu untuk memperbaiki tanggul sungai di 18 titik dengan anggaran diperkirakan mencapai Rp63,5 miliar," kata Edi Anwar.

Edi Anwar mengatakan dari belasan titik tanggul sungai yang rusak akibat banjir tersebut yakni empat titik di antaranya ada di Krueng (sungai) Peutoe dan Krueng Nisam.

Kemudian Krueng Keureuto dan Krueng Pase masing-masing lima titik. Serta beberapa titik lainnya tersebar di sejumlah sungai di Kabupaten Aceh Utara, kata Edi Anwar.

"Kami juga sudah mengusulkan agar tanggul yang rusak tersebut dapat diperbaiki segera guna mencegah terjadinya banjir terulang di masa mendatang," kata Edi Anwar.

Terkait kerugian infrastruktur jalan dan jembatan akibat banjir di Kabupaten Aceh Utara, Edi Anwar mengatakan mencapai Rp61 miliar. Total jalan dan jembatan yang rusak berat sebanyak 11 unit dengan rincian dua unit jalan dan sembilan unit jembatan.

"Dinas PUPR Aceh Utara sudah melakukan pendataan infrastruktur jalan dan jembatan di daerah terdampak bencana banjir. Kerugian akibat bencana alam tersebut mencapai Rp61 miliar," katanya.

Edi Anwar menyebutkan, infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak parah terjadi di Kecamatan Sawang, Kecamatan Geureudong Pase dan Kecamatan Langkahan.

"Kami segera laporkan kerusakan jalan dan jembatan kepada Kementerian PUPR RI dengan harapan pemerintah pusat dapat memberikan bantuan," kata Edi Anwar.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA 2022