Tarakan (ANTARA) - Pemerintah Kota Tarakan memberikan Bantuan Langsung Tunai Sosial (BLTS) pengendalian inflasi dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada 2.045 nelayan tangkap tradisional di Tarakan, Kalimantan Utara.

"Bantuan ini bersumber dari APBD Kota Tarakan dari biaya tak terduga sebesar Rp3,5 miliar untuk 2.045 nelayan tangkap tradisional," kata Wali Kota Tarakan Khairul di Tarakan, Senin.

Baca juga: Nelayan di Tarakan meminta tempat pengisian bahan bakar untuk kapal

Pemberian BLTS untuk nelayan diberikan selama tiga bulan mulai Oktober hingga Desember 2022, dimana setiap bulan menerima sebesar Rp578.000.

Jumlah nelayan yang mendapatkan bantuan tersebut dari hasil validasi, mereka yang berhak mendapatkan bantuan tersebut sebanyak 2.045 nelayan dan yang datang mengambil bantuan baru sekitar 800 orang.

BLTS yang diberikan pada nelayan melalui transfer, setelah mereka mendapatkan buku tabungan Bankaltimtara.

"Kriterianya nelayan tangkap, tapi yang sudah tervalidasi betul--betul nelayan dan punya kapal, betul-betul nelayan tangkap atau tradisional bukan nelayan modern," kata Khairul.

Baca juga: Nelayan yang dilaporkan hilang di perairan Tarakan ditemukan selamat

Baca juga: KSOP Tarakan imbau nelayan dan operator pelayaran waspada


Pertimbangan pemberian BLTS kepada nelayan, karena kenaikan harga BBM. Hanya saja, pemberian BLTS tersebut, tidak serta merta bisa menaikkan produksi tangkapannya dan penghasilan nelayan. Saat ini sekitar satu persen dari jumlah penduduk Tarakan yang berprofesi sebagai nelayan.

"Semoga dengan adanya bantuan ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan menggerakkan ekonomi para nelayan, khususnya nelayan tangkap yang bergantung dari BBM untuk beroperasi," kata Khairul.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA 2022