Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) mengimbau warga setempat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah penyebaran penyakit demam berdarah (DBD). 

"Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan 'fogging'  (pengasapan) karena mengakibatkan resistensi yang nantinya membuat nyamuk akan kebal," kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma menjawab pers di Jakarta, Rabu.

Dhany melanjutkan PSN dilakukan setidaknya kurun waktu selama 30 menit.

"PSN dilakukan paling tidak selama 30 menit secara rutin dan dianggap paling efektif," lanjutnya.

Ia menuturkan, kasus DBD di Jakarta Pusat masih terkendali terutama pada tiga kelurahan yakni Duri Pulo, Cikini dan Galur.

Baca juga: RSUD siap rawat pasien DBD jika terjadi lonjakan kasus

"Yang pasti kasus DBD di Jakarta Pusat, alhamdulillah masih yang terendah se-Jakarta," ungkapnya.

Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut, DBD selama Januari-Oktober hingga tanggal 10 di Jakarta Pusat sebanyak 652 kasus, Jakarta Utara 1.223 kasus, Jakarta Barat 1.732 kasus, Jakarta Selatan 1.465 kasus dan Jakarta Timur 1.846 kasus serta Kabupaten Kepulauan Seribu 31 kasus.

Selain itu, pihaknya juga terus meningkatkan aktivitas pengawasan oleh juru pemantau jentik (Jumantik) di setiap RT, kelurahan dan kecamatan atau secara mandiri di setiap rumah.

"PSN dilakukan oleh kader Jumantik, baik Jumantik di RT/RW atau secara mandiri tiap rumah," ujarnya.

Dhany mengungkapkan, walaupun masih menjadi yang terendah namun tetap harus meningkatkan kewaspadaan dengan PSN karena lebih efektif, bila dilakukan secara rutin.

Baca juga: Jakarta Barat andalkan program bersih jentik setiap Jumat

"Jadi yang dilakukan PSN 3 plus," imbuhnya.

Tak hanya itu, katanya, pihaknya perlu juga melakukan penyuluhan, peningkatan wawasan atau informasi mengenai Jumantik oleh puskesmas dan kantor kelurahan, RT/RW dan terdapat tim pengawasan ke warga setiap pelaksanaan PSN "3M Plus".

3M Plus antara lain yakni pertama, menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.

Kedua, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air dan lain sebagainya.

Ketiga, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.

Baca juga: Pemkot Jaksel minta warga patuhi prosedur saat pengasapan DBD

Sedangkan, kegiatan "plus" adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti menaburkan bubuk larvasida (abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur dan memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.

Pewarta: Ulfa Jainita
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2022