Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Minggu pagi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pulau Kelapa di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, dan terlihat kecewa menyaksikan kondisi kebersihan tempat umum, terutama sekolah, yang terlantar. Tak ayal, sejumlah pejabat setempat, termasuk Bupati Pulau Seribu yang menyatakan terkaget-kaget dengan kunjungan mendadak itu, mendapat teguran dari Presiden. Dalam kunjungan tersebut, Presiden membawa rombongan kecil, termasuk Ibu Negara Ani Yudhoyono, Kasal Laksamana Slamet Soebijanto, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Sekretaris Militer, Mayjen TNI Bambang Sutedjo, Juru Bicara Kepresidenan, Andi Mallarangeng, dan putera bungsu keluarga Yudhoyono, Edhie Baskoro. Presiden dan keluarga sebelumnya sempat bermalam di Pulau Kaliage, salah satu pulau di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara yang berdekatan dengan Pulau Kelapa. Pada Minggu pagi, setibanya di Pulau Kelapa Yudhoyono dan rombongan langsung meninjau bangunan SDN Pulau Kelapa 01. Di tempat tersebut Kepala Negara meninjau beberapa ruang kelas, serta memeriksa kebersihan toilet sekolah dan lingkungan sekitar. Raut muka Yudhoyono terlihat menegang setelah melihat kondisi kebersihan yang menurutnya sangat tidak terawat. Ia kemudian memanggil kepala sekolah SDN Pulau Kelapa 01 dan memberikan teguran keras. "Saya sangat kecewa, kotor sekali. Saya tidak puas dengan kebersihan di sekolah yang Bapak pimpin," kata Yudhoyono. Ia menyatakan kecewa terhadap keadaan WC yang kotor, dinding dan bangku yang penuh coretan, serta sampah yang berceceran di mana-mana. Kepala Sekolah yang bersangkutan hanya tertunduk lesu sambil mengangguk-nganggukan kepalanya mendengarkan teguran dan penjelasan yang kemudian diberikan Presiden. Yudhoyono menjelaskan bahwa lingkungan sekolah yang kotor akan membahayakan perkembangan karakter anak-anak di kemudian hari. "Tujuh puluh persen kondisi di sini kotor, sementara anak-anak bersekolah di sini selama enam tahun. Kalau sekolah seperti ini, terbiasa tidak bersih, hatinya nanti jadi terbawa tidak bersih," tegas Presiden. Ia meminta kepala sekolah beserta para guru untuk mengarahkan para murid menjalankan budaya bersih. "Kalau perlu ada 20 tong sampah di sekolah ini, supaya anak-anak terbiasa membuang sampah di tempatnya," ujar Yudhoyono. Teguran dan pengarahan serupa diberikan Presiden kepada para pembimbing madrasah Al Falah, yang bangunannya terletak persis di sebelah SDN Pulau Kelapa 01. "Biasakan murid tidak buang sampah sembarangan. WC tidak boleh bau, tidak boleh kotor, air harus mengalir dengan lancar," katanya. Presiden Yudhoyono dalam kunjungan tersebut kemudian menyerahkan bantuan sebesar Rp150 juta untuk peningkatan kebersihan serta perbaikan kondisi SD dan madrasah di pulau tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006