Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa kerjasama dan hubungan RI dengan Australia harus dikaji ulang sampai tercapai hubungan yang adil antar-kedua negara. "Kita harus sangat tegas terhadap kasus diberikannya suaka saudara-saudara kita yang menyeberang ke Australia. Sikap kita sangat jelas. Kita harus mereview kembali hubungan kita dengan Australia sampai benar-benar adil," kata Presiden dalam pembukaan Musrenbangnas di Jakarta, Senin. Ditambahkannya, kerjasama yang harus dikaji ulang, antara lain soal kerjasama penanganan imigran gelap (ilegal migration). Menurut Kepala Negara, Australia dan negara-negara lain pernah menyatakan komitmen untuk mendukung penuh kedaulatan dan kesatuan wilayah Indonesia, namun wujud dari dukungan itu ternyata tidak terlihat. "Yang kita minta implementasinya, wujudnya harus jelas. Bagaimana mungkin kalau stigmanya confusing dengan terima suaka, dan ada gerakan-gerakan pro-Papua di Australia," katanya. Namun, Presiden mengemukakan, penyelesaian kasus ini akan dilakukan dengan semangat memelihara hubungan baik secara adil, jujur, murni beritikad baik. Dalam konteks hubungan internasional, Kepala Negara mengatakan, Indonesia ingin tetap menjadi "anak baik" yang kontributif terhadap tatanan dunia, sejak konferensi Asia Afrika tahun 1955. "Tetapi, jangan Indonesia dilecehkan, jangan Indonesia dipermainkan dan tidak mendapat keadilan," demikian Presiden Yudhoyono. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006