“Dalam hal ini pendukungan dalam sanggar ataupun juga penguatan dalam pemahaman budaya yang lebih dalam lagi. Sehingga budaya Indonesia ini tetap ada dan kita bisa terus mumupuk persatuan dan kesatuan bangsa kita,” katanya dalam diskusi yang ditayangkan RRI secara daring, Kamis.
Bramantyo mengatakan bahwa sebagai lembaga legislatif, Komis X telah berupaya melakukan penguatan kebudayaan dengan merancang undang-undang yang bisa menekan agar masyarakat lebih mendalami sisi-sisi kebudayaan Tanah Air.
Komisi X juga mendukung pembelajaran yang bersifat kritis agar siswa didik tidak hanya sekedar memahami suatu kebudayaan tarian atau pun juga peninggalan budaya peninggalan sejarah.
“Jadi mereka juga belajar tentang suatu peninggalan sejarah ataupun yang lainnya tidak hanya dalam cara mengingat tetapi juga bagaimana mereka bisa diberikan waktu dalam hal ini lebih lebih dalam dan mempraktekkannya di masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, Komisi X, lanjutnya, juga memberikan banyak dukungan kepada sejumlah kegiatan yang bersifat mengkatalis ataupun memberikan dorongan untuk memupuk dan melestarikan kebudayaan. Kendati demikian, ia menegaskan bahwa upaya dari Pemerintah dan Komisi X tersebut hanya sebagai langkah awal dan tidak bisa menjamin terjadinya keberlanjutan
“Kami hadir dengan sifatnya adalah katalis ataupun pendorong dengan membuat program-program yang sifatnya hanya untuk mempercepat atau pun juga semakin menguatkan yang namanya melestarikan kebudayaan yang ada di tengah masyarakat,” jelas dia.
Oleh karena itu, diperlukan partisipasi dari masyarakat itu sendiri karena budaya itu pada akhirnya yang mengonsumsi adalah masyarakat. Jika masyarakat berpartisipasi besar termasuk juga terus aktif dalam mengonsumsi budaya itu sendiri, maka akan memberikan penguatan budaya Indonesia.
“Pada akhirnya kalau misalnya kita kuat secara budaya di Indonesia tidak menutup kemungkinan kalau kita bisa mengekspor budaya kita ke luar negeri,” tutur dia.
Baca juga: Kemenko tekankan pentingnya pelestarian batik sebagai warisan budaya
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2022
