Jakarta (ANTARA) - Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan riset untuk revitalisasi ketahanan pangan untuk mencegah stunting, pengemasan makanan olahan hingga penelitian halal dalam periode 2022-2024.

"Untuk tiga tahun ke depan (2022-2024) kami punya program atau target kegiatan strategis, yaitu revitalisasi ketahanan pangan, pengemasan makanan olahan, dan penelitian halal," kata Kepala PRTPP BRIN Satriyo Krido Wahono dalam webinar Tren Riset Produk Hewani: Tantangan dan Peluang yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Jumat.

Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak di mana anak tidak tumbuh tinggi seperti anak usianya atau disebut juga dengan kerdil akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang.

Baca juga: BRIN ekstraksi kolagen halal dari kulit kambing dan kerabang telur

Untuk revitalisasi ketahanan pangan dalam rangka pencegahan stunting, Satriyo menuturkan riset yang dilakukan berhubungan dengan fortifikasi dan biofortifikasi bahan pangan, eksplorasi bahan lokal kaya mineral dan protein serta melakukan diversifikasi produk makanan dan minuman berbasis bahan lokal.

Satriyo mengatakan terkait program strategis pengemasan makanan olahan, kegiatan riset yang dilaksanakan bertujuan untuk menciptakan teknologi pengemasan makanan olahan agar produk pangan tersebut bisa awet lebih dari enam bulan.

Adapun metode pengemasan yang dilakukan berupa pengemasan steril komersial, pengawetan dengan teknologi baru berupa iradiasi, plasma, dan fermentasi, serta pengembangan kemasan yang dapat dikonsumsi dan mudah terdegradasi.

Baca juga: Peneliti BRIN dorong warga diversifikasi pangan berbahan ubi kayu

Sedangkan untuk kegiatan strategis terkait penelitian halal, PRTPP melakukan riset-riset tentang deteksi halal yang cepat dan mudah, substitusi produk untuk kepastian halal, dan eksplorasi sumber daya laut untuk pangan.

"Salah satu produk yang dikembangkan untuk substitusi produk untuk bahan lokal halal adalah kolagen dari kulit kambing dan membran kerabang telur," katanya.

PRTPP BRIN melakukan riset dan pengembangan untuk mengolah produk-produk pangan khususnya setelah pascapanen sampai produk dikemas, termasuk di dalamnya terkait teknologi dan inovasi pengawetan dan pengemasan produk.

"Kita juga melakukan riset-riset terkait dengan deteksi dan keamanan pangan yang intinya produk-produk yang kami hasilkan dari hasil riset itu harus selalu terjaga keamanannya, kesehatannya dan juga rasanya tetap enak karena memang produk pangan dituntut ke arah sana," tuturnya.

Baca juga: BRIN ciptakan inovasi pangan lokal percepat penurunan angka stunting

Untuk itu, Satriyo mengajak para pemangku kepentingan termasuk industri, perguruan tinggi dan komunitas masyarakat untuk berkolaborasi dengan PRTPP BRIN melakukan riset teknologi dan inovasi proses pangan berbasis hewani.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2022