Jakarta (ANTARA) - Yayasan Puri Kauhan Ubud bersama PT Pertamina (Persero) mengukuhkan komunitas dan pelatihan "Petani Muda Keren" di Desa Keliki, Kabupaten Gianyar, Bali, Minggu.

Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, sekaligus koordinator Staf Khusus Presiden RI, AAGN Ari Dwipayana menekankan pentingnya pengetahuan dan teknologi baru dalam pengelolaan pertanian mengingat semakin terbatasnya lahan pertanian akibat fragmentasi dan alih fungsi lahan di Bali.

"Pengetahuan dan teknologi dapat menjadi alternatif untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan yang menimbulkan turunnya produktivitas pertanian," kata Ari seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Setelah pembukaan, dilakukan pengukuhan "Petani Muda Keren" Desa Keliki serta pelatihan penanaman yang dilanjutkan dengan penanaman padi dan hortikultura di area pelatihan.

"Melalui program ini, kami mengajak berbagai pihak untuk mau bergerak bersama, bersinergi sebagai 'sapu lidi' yang terikat kuat sehingga mampu menyelesaikan persoalan-persoalan dengan tuntas dan lebih baik," kata Ari.

Baca juga: BPS: Upah nominal harian buruh tani pada September naik 0,38 persen

Turut hadir sebagai narasumber dalam pengukuhan tersebut ialah Staf Khusus Milenial Presiden RI Billy Mambrasar, inisiator sekaligus penggerak "Petani Muda Keren" AA Gede Agung Wedhatama, serta pelaku pertanian organik Ida Bagus Gde Arsana.

Billy mengatakan pentingnya peran anak-anak muda untuk mewujudkan ketahanan pangan, sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan.

"Pertanian dalam Bahasa Inggris adalah agriculture. Itu artinya pertanian merupakan bagian dari budaya, tidak terpisahkan. Jika pertanian musnah, maka kebudayaan juga tidak ada lagi," kata Billy.

Ia juga berharap agar pengukuhan komunitas dan pelatihan petani muda dengan berbagai pemangku kepentingan bisa menjadi model, contoh, dan tempat belajar bagi anak-anak muda tidak hanya di Indonesia tetapi juga dari seluruh dunia.

Acara itu juga dihadiri oleh para mitra pelaksana program "Ngraksa Toya, Nyiwi Pertiwi, Sastra Saraswati Sewana" 2022, seperti Universitas Dwijendra; Kementerian Pertanian; Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi; PT Pupuk Indonesia; PT Petrokimia Gresik; dan PT Bank Rakyat Indonesia Persero.

Baca juga: Setpres tampung aspirasi Serikat Petani Indonesia dan Partai Buruh

Acara juga dihadiri Kadis Ketahanan Pangan dan Kelautan Perikanan Kabupaten Gianyar, para kepala desa di aliran Daerah Aliran Sungai (DAS) Oos di Kabupaten Gianyar, Ketua Sekehe Taruna-Taruni sepanjang DAS Oos, serta perwakilan organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan.

Pada sesi akhir acara, digelar diskusi membahas pertanian dari hulu ke hilir, teknologi smart farming, pertanian organik, pengelolaan pertanian modern dan agribisnis, benchmarking sinergisme pertanian dan pariwisata di Thailand dan Selandia Baru, serta contoh-contoh petani muda yang mengembangkan pertanian di kawasan Indonesia Timur.

Baca juga: 75 hektare sawah gagal panen di Madiun dapat ganti rugi asuransi tani

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Fransiska Ninditya
COPYRIGHT © ANTARA 2022