Jakarta (ANTARA) - Hasil survei dari Survey dan Polling Indonesia (SPIN) menunjukkan mayoritas publik yakni sebanyak 40,5 persen akan memilih calon presiden 2024 yang melanjutkan program pembangunan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.

"Saat ini publik menilai kesinambungan pembangunan lebih diperlukan dibanding membuat program-program baru," kata Direktur SPIN Igor Dirgantara saat memaparkan hasil survei secara daring dipantau di Jakarta, Senin

Sementara, sebanyak 16,5 persen publik akan memilih capres 2024 yang membuat program pembangunan baru, lalu 28,1 persen publik memilih bersikap moderat yakni memilih capres yang membuat program baru dan melanjutkan program saat ini, sedangkan 14,9 persen sisanya mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.

Namun, ketika responden disodorkan pertanyaan terkait kesetujuan Jokowi kembali mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada Pemilu 2024, mayoritas menjawab tidak menghendaki nya.

"90,2 persen publik tidak menghendaki Jokowi kembali mencalonkan diri sekalipun menjadi calon wakil presiden, hanya ada 7,1 persen publik yang setuju," ucapnya.

Baca juga: Survei SPIN: Publik puas kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf

Baca juga: Survei SPIN tunjukkan isu lapangan kerja jadi perhatian generasi muda


Adapun ketika responden disodorkan pertanyaan terbuka terkiat siapakah calon presiden yang diyakini melanjutkan program pembangunan pemerintahan Jokowi di periode berikutnya, sebagian besar publik yakni sebanyak 45,8 persen mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.

Namun, ujarnya lagi, dari publik yang memilih melanjutkan program pembangunan pemerintahan Jokowi pada kepemimpinan berikutnya, sebanyak 16,2 persen publik meyakini Prabowo yang akan melanjutkan nya.

Kemudian, disusul oleh Ganjar Pranowo dengan 13,1 persen, dan Puan Maharani dengan 8,6 persen, sementara untuk Anies Baswedan sebesar 2,9 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 1,5 persen.

"Jadi ini mungkin Pemilu masih jauh, masih dua tahun lagi, tapi ada indikasi Prabowo dianggap layak melanjutkan pemerintahan Jokowi," ujarnya.

Temuan hasil survei kepemimpinan nasional 2024 yang dilakukan pada tanggal 7 sampai 16 Oktober 2022 itu dilakukan terhadap 1.230 responden di 34 provinsi di Indonesia dengan metode penarikan acak bertingkat (multistage random sampling).

Survei dengan teknik pengumpulan data wawancara tatap muka langsung menggunakan kuesioner ini memiliki toleransi atau batas kesalahan (margin of error) sekitar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © ANTARA 2022