Banda Aceh (ANTARA News) - Sebuah Pesawat milik kepolisian jenis Skytruck M-28, mengalami pecah ban saat sedang melakukan pendaratan di landasan pacu Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Selasa siang, namun tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Komandan Lanud Iskandar Muda, Letkol Ahmad Sajili, mengatakan kepada wartawan di Bandara SIM, Selasa, pesawat tersebut pada pagi harinya terbang menuju Pulau Simeulu dan Kabupaten Nagan Raya, untuk menjemput beberapa personel Aceh Monitoring Mission (AMM) dan kondisi pesawat terbang dalam keadaan normal dan sangat baik. "Pada pagi harinya memang pesawat dalam kondisi baik, dan langsung terbang menuju Simeulu untuk menjemput anggota AMM dan mengantarkan mereka ke Kabupaten Nagan Raya. Jadi pesawat pulang hanya diisi oleh lima orang kru, namun ketika sedang mendarat, bannya pecah, mungkin kondisi ban sudah lama, dan tipis, tidak ada masalah dengan mesinnya," jelas Ahmad Sajili. Pesawat yang mengalami kecelakaan tersebut berisikan lima orang kru dari kepolisian, masing-masing pilot dan co pilot, Iptu Heru dan Iptu Wibisono, dan tiga orang awak pesawat lainnya. Akibat insiden tersebut, tiga kedatangan pesawat komersial, masing-masing Lion Air dan dua jadwal kedatangan Garuda Airways, mengalami penundaan hingga lebih dari dua jam. "Meski insiden terjadi di tengah landasan pacu, dilaporkan tidak ada kerusakan yang terjadi di landasan pacu," jelas Sajili. Suasana Bandara terlihat ramai hingga menjelang maghrib, oleh para penjemput dan penumpang yang akan berangkat, yang menunggu kedatangan pesawat. Termasuk dua orang petinggi GAM di Banda Aceh, masing-masing Sofyan Daud dan Irwandi Yusuf, yang berniat akan berangkat menuju Medan, Sumatera Utara, untuk menjemput kepulangan dua petinggi pimpinan GAM dari Swedia, yakni Zaini Abdullah dan Malik Mahmud.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006