Jakarta (ANTARA News) - Kenaikan harga minyak di luar negeri dipastikan karena ulah spekulan yang merasa khawatir adanya isu AS menginvasi Iran. "Spekulan yang biasa melakukan transaksi jangka pendek (short buy - short sell) saat ini dalam posisi membeli sehingga harga minyak melonjak," kata pengajar ekonomi UI, Dorodjatun Kuntjoro Jakti, dalam diskusi yang diselenggarakan Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Selasa. Meskipun kabar tersebut telah dibantah secara resmi oleh AS, akan tetapi tidak membuat spekulasi mereda bahkan pasar minyak dunia kian memanas, kata Dorodjatun. Hal ini ditambah dengan sikap Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Opec) yang tidak akan memperbesar pasokan sepanjang permintaan terbesar dari kalangan spekulan. Sebenarnya hal tersebut tidak mempengaruhi Indonesia mengingat produksi minyak nasional mencukupi bahkan justru menjadi peluang karena refinary di luar negeri terbatas sejak tahun 1970. Indonesia seharusnya sudah mengantisipasi hal itu sejak lama, karena jika situasi tetap memanas akan mempengaruhi gas alam dan batubara. Memanasnya minyak dunia juga dipicu persaingan AS dan Cina untuk mendapatkan sumber minyak dan gas di dunia.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006