Jakarta (ANTARA) - Sesditjen Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Carolina Tinangon menyebutkan pentingnya pembelajaran ASEAN untuk masuk ke dalam kurikulum sebagai bentuk komitmen yang kuat dari pemangku kepentingan dalam memajukan kualitas pendidikan di Indonesia.

"Mengapa pembelajaran ASEAN dalam kurikulum pendidikan Indonesia ini menjadi penting? Karena ini merefleksikan komitmen yang kuat dari pemangku kepentingan di tingkat nasional untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia," kata Carolina dalam webinar ASEAN dan Kita: Melangkah Maju Bersama yang diikuti di Jakarta, Selasa.

Sebagai anggota ASEAN, ia mengatakan bahwa pemahaman masyarakat Indonesia tentang ASEAN menjadi hal utama sehingga dapat menjadi salah satu modal untuk bersaing dengan negara ASEAN lainnya.

"Indonesia adalah salah satu negara terbesar di ASEAN dengan jumlah penduduk besar di ASEAN, dengan kekuatan ekonomi yang besar di ASEAN. Apabila kita tidak begitu paham dengan ASEAN, maka kita akan tertinggal dari negara-negara lainnya," ujar Carolina.

"Dari hal itu, saya kira kita perlu melihat diri kita sendiri bagaimana komitmen kita dalam kurikulum pendidikan bisa ada pembelajaran terkait ASEAN," sambung dia.

Lebih lanjut, kata dia, urusan diplomasi sejatinya bukan hanya urusan pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri, melainkan juga dapat menjadi urusan masyarakat termasuk para tenaga kependidikan.

"Misalnya guru bertemu dengan paguyuban guru-guru ASEAN. Pemahaman kita akan sama standarnya dengan pemahaman guru-guru di negara ASEAN lainnya. Jadi ini juga bagian dari diplomasi," tutur Carolina.

Selain itu, ia melanjutkan, memasukkan pembelajaran ASEAN ke dalam kurikulum pendidikan juga akan membuat generasi muda mampu memahami peluang yang ditawarkan dalam masyarakat ASEAN,

Generasi muda juga dikatakan Carolina dapat meningkatkan pemahaman bahwa perdamaian adalah sesuatu yang perlu diperjuangkan dan dijaga kesinambungannya.

Ia menambahkan, pembelajaran ASEAN juga akan mendorong generasi muda untuk membangun kerja sama lintas negara dan menumbuhkan sikap saling menghormati dengan bangsa lain.

"Jadi, dari generasi muda kita sudah perlu membangun kerja sama dengan negara-negara ASEAN," kata Carolina.

Baca juga: Kemenlu: Buku Bahan Pengajaran ASEAN tingkatkan kapasitas daya saing
Baca juga: Kemendikbudristek: Buku Bahan Pengajaran ASEAN penuhi standar kualitas
Baca juga: Kemendikbudristek: Persiapkan sektor pendidikan jelang keketuaan ASEAN

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2022