Milan (ANTARA News) - Barcelona selangkah lagi menuju final Liga Champions saat sebuah gol dari Ludovic Giuly memberi mereka kemenangan 1-0 atas AC Milan di Stadion San Siro dalam pertandingan pertama semifinal mereka, Selasa waktu setempat (Rabu dini hari WIB). Gol pemain asal Perancis pada menit ke-57 itu, yang dilakukan dengan penyelesaian tajam setelah dia menyambut umpan luar biasa dari pemain asal Brazil Ronaldinho, mengakhiri catatan 13 kali tidak terkalahkan Milan pada pertandingan kandang di kompetisi Eropa itu. Milan sebenarnya mendapat tiga kali peluang emas yang nyaris membuahkan gol dengan Alberto Gilardino menembak bola namun membentur tiang, sementara sundulan Andriy Shevchenko dapat diselamatkan penjaga gawang, sebelum Gilardino menyia-nyiakan satu peluang lainnya pada menit ke-51. Barca sebenarnya bisa mencapai hasil yang lebih baik lagi namun tembakan Ronaldinho membentur tiang ketika dia menyelesaikan suatu serangan balik. Milan juga menyia-nyiakan peluang lainnya saat pemain pengganti Massimo Ambrosini melepaskan tembakan namun melebar pada menit ke-81. "Ini merupakan suatu kemenangan yang bagus atas tim yang hebat," kata Ronaldinho pada Canal Plus TV Spanyol. "Kami bermain sangat bagus pada babak pertama dan kemudian memanfaatkan ruang tambahan pada babak kedua. Namun pertandingan ini masih jauh dari selesai dan masih ada 90 menit lagi yang sangat berat yang harus dilalui." Milan biasanya bagus dalam penyelesaian mereka dalam kompetisi musim ini namun mereka kehilangan ketajaman mereka di lini depan gawang dengan absennya striker Filippo Inzaghi, yang tidak bisa bermain karena sakit. Hasil itu memberi klub Catalan itu peluang yang sangat bagus untuk pertandingan kedua yang akan digelar 26 April saat mereka tengah memburu sukses di Liga Champions. Pelatih Milan Carlo Ancelotti menyimpan kapten Paolo Maldini dan pemain asal Brazil Cafu di bangku cadangan dengan pemain asal Belanda Jaap Stam dan pemain Brazil Serginho beroperasi dalam peran sebagai "full-back". Klub Italia, yang bermain pada semifinal Liga Champions ketiga mereka dalam empat tahun ini, mendominasi awal pertandingan di depan sekitar 76.000 penonton. Gilardino, yang menggantikan peran Inzaghi dalam menyerang, melepaskan tembakan dari sudut yang sulit namun membentur tiang gawang pada menit ke-14 setelah dia memutar ketika menyambut umpan panjang Serginho. Semenit kemudian Clarence Seedorf menerobos dari sisi kiri dan melepaskan umpan silang yang disambut sundulan keras Shevchenko namun penjaga gawang Barcelona Victor Valdes melompat dengan bagus untuk menyelamatkan gawangnya. Milan kembali nyaris menjebol gawang saat babak kedua berjalan enam menit ketika Shevchenko mengarahkan bola ke area Kaka dan pemain asal Brazil, yang sebenarnya bisa langsung menembak, memberi umpan Gilardino, namun kemudian tembakan pemain depan Italia itu melebar. Enam menit kemudian, Barcelona bisa memimpin. Ronaldinho memecahkan pertahanan Milan dan Giuly, yang sedang mengatisipasi umpan bola dan sudah kehilangan penjaganya, Kakha Kaladze, melangkah menyambut bola dan memperdaya Dida dengan tembakan kaki kirinya. Barca hampir menggandakan keunggulannya itu ketika Giuly melakukan serangan balik dan memberi umpan pada Ronaldinho yang kemudian melepaskan tembakan dari tepi kotak penalti namun membentus tiang kanan gawang Dida. Dengan tim Spanyol itu mendominasi lapangan tengah, Dida dipaksa kembali menyelamatkan gawangnya pada menit ke-66 ketika menahan tembakan Andres Iniesta, saat tim asuhan Ancelotti itu terlihat dalam bahaya membiarkan pertandingan lepas kendali. Pelatih Milan itu merespon dengan memasukkan Maldini menggantikan Andrea Pirlo, mendorong Serginho masuk ke lapangan tengah dan kemudian memasukkan Massimo Ambrosini menggantikan Gennaro Gattuso. Namun Ambrosini menyia-nyiakan peluang Milan berikutnya, gagal menuju menembakan bola ke sasaran meski dia sudah berada di belakang pertahanan Barcelona. Jika Milan ingin menghidupkan kembali harapannya untuk merebut Piala Eropa untuk ketujuhkalinya, mereka akan perlu menemukan kembali naluri membunuh mereka di Nou Camp pekan depan, namun peluang nampaknya akan lebih berat melawan tim Frank Rijkaard yang tampil mengesankan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006