Lombok Tengah, NTB (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mataram, Nusa Tenggara Barat, menggelar Sekolah Lapang Hilal bagi para akademisi dalam rangka edukasi mengenai proses rukyatul hilal.

"Kegiatan ini untuk meningkatkan edukasi masyarakat mengenai detail proses pengamatan hilal yang dilakukan di Indonesia khususnya di wilayah NTB," kata Prakirawan BMKG Stasiun Geofisika Mataram, Windy Renagustiarini dalam keterangan tertulisnya di Praya, Lombok Tengah, Rabu.

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari 26-27 Oktober 2022 di Gedung Kantor Gubernur NTB itu diikuti oleh para akademisi, tokoh agama dan perwakilan dinas terkait. Tema kegiatan ini yaitu Menuju Masyarakat Bersahabat dengan rukyatul hilal.

"Kegiatan ini berupa penyampaian materi berupa teori dan praktik mengenai rukyatul hilal serta penentuan arah kiblat bagi umat Muslim," katanya.

Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini mereka dapat menambah ilmu dan pengalaman dalam rukyatul hilal dan penentuan arah kiblat.

Baca juga: BMKG: Waspada gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia

Baca juga: BMKG: Waspadai dampak rob semasa fenomena bulan baru dan Perigee


Sekolah Lapang Hilal merupakan program dari BMKG yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat bersahabat dengan rukyat hilal. Kegiatan ini adalah program baru yang akan menjadi literasi di bidang astronomi, khususnya perhilalan di Indonesia.

"Intinya kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dalam penentuan rukyatul hilal," katanya.

BMKG Mataram, NTB, bekerja sama dengan Kementerian Agama, ormas-ormas Islam dan berbagai elemen masyarakat menggelar rukyatul hilal di Taman Loang Baloq. Rukyat hilal di Pantai Loang Baloq itu biasanya dimulai pukul 17.00 Wita hingga petang.

Baca juga: Sebagian besar Jakarta diguyur hujan pada Rabu siang

Baca juga: Rabu sebagian besar kota di Indonesia diperkirakan berawan

 

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2022