Lebak (ANTARA) -
Sebanyak lima rumah dan satu masjid di Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak, Provinsi Banten rusak berat akibat diterjang angin kencang, namun tidak menimbulkan korban jiwa pada Selasa (25/10).
 
"Peristiwa angin kencang itu hanya menyebabkan seorang anak mengalami luka-luka," kata Katok (50) tokoh masyarakat Kampung Dalung Rt01/04 Desa Sangiang Tanjung Kalanganyar Kabupaten Lebak, Rabu.

Saat ini, warga yang terdampak angin kencang terpaksa mengungsi di rumah kerabat.
 
Kejadian angin kencang setelah hujan lebat disertai petir dan angin kencang sepanjang Selasa (25/10).
 
Bangunan rumah dan tempat ibadah itu mengalami kerusakan berat, karena tertimpa pohon besar yang roboh diterpa angin kencang, ujar Katok.
 
"Penghuni rumah yang sebagian besar sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari pohon roboh, sehingga tidak menyebabkan korban jiwa," katanya.
 
Namun, rumah milik keluarga Iskandar bangunan, atap dan temboknya rusak berat dan melukai anaknya, katanya.

Saat ini, kondisi kesehatan anaknya bernama Sahila (4) sudah membaik setelah ditangani tenaga medis.
 
Bahrudin (45), seorang aparatur desa setempat mengatakan lima rumah yang diterjang angin kencang dan tertimpa pohon besar yang menyebabkan kerusakan berat di antaranya milik Sukra (65), Karinah (67), Karna (75) dan Iskandar (40) juga masjid.
 
Ia berharap pemerintah daerah dapat membantu kondisi rumah warga yang rusak berat itu akibat diterjang angin kencang.
 
"Kami berharap warga bisa kembali membangun juga pemerintah setempat memberikan bantuan untuk meringankan beban bagi warga yang terdampak bencana alam,"katanya.
 
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal mengatakan pihaknya sudah meninjau ke lokasi rumah warga yang terdampak angin kencang dengan menyalurkan bantuan logistik berupa bahan pokok dan terpal.
 
Selain itu juga pihaknya akan mengusulkan bantuan untuk pembangunan rumah warga yang rusak berat diterjang angin kencang, katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2022