New York (ANTARA) - Wall Street bervariasi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), dengan indeks S&P 500 mengakhiri kenaikan beruntun tiga hari, ditutup di wilayah negatif karena panduan pendapatan perusahaan yang suram menambah kekhawatiran yang berkembang akan perlambatan ekonomi global.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 2,37 poin atau 0,01 persen, menjadi menetap di 31.839,11 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 28,51 poin atau 0,74 persen, menjadi berakhir di 3.830,60 poin. Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 228,12 poin atau 2,04 persen, menjadi ditutup pada 10.970,99 poin.

Lima dari 11 sektor utama S&P 500 mengakhiri sesi di zona merah, dengan sektor jasa komunikasi dan teknologi menderita persentase kerugian terbesar.

Ketakutan perlambatan ekonomi global bersama dengan kenaikan suku bunga yang lebih kecil dari perkiraan oleh bank sentral Kanada (BoC), terus memberi harapan bahwa Fed mungkin mempertimbangkan untuk mengurangi ukuran kenaikan suku bunga setelah pertemuan kebijakan 1-2 November.

"Hari ini pasar mengejar kenaikan selama seminggu terakhir ini," kata Matthew Keator, Managing Partner di Keator Group, sebuah perusahaan manajemen kekayaan di Lenox, Massachusetts. "Masih ada dua pertemuan Fed di depan kita tahun ini."

Paul Kim, kepala eksekutif (CEO) di Simplify ETFs di New York, setuju. "Bank sentral mulai berkedip," kata Kim. "Ini adalah bagian dari tren yang lebih besar dan mendukung narasi perubahan arah."

S&P 500 dan Nasdaq berakhir di wilayah negatif, terseret lebih rendah oleh perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka di pasar menyusul hasil mengecewakan dari Microsoft dan Alphabet. Saham Microsoft dan Alphabet merosot, masing-masing 7,7 persen dan 9,1 persen.

Laporan suram tersebut membawa kekhawatiran atas penurunan ekonomi global yang akan datang dan menyebar ke saham megacaps profil tinggi lainnya.

Penjualan rumah AS yang baru dibangun jatuh pada September sementara suku bunga KPR mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua dekade, menambah tumpukan data yang menunjukkan lanskap ekonomi yang melemah.

Musim laporan keuangan kuartal ketiga telah bergeser ke gigi tinggi, dengan 170 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan kinerjanya. Dari jumlah tersebut, 75 persen telah memberikan hasil yang mengalahkan konsensus, menurut Refinitiv.

"Ada banyak pengumuman pendapatan perusahaan yang menjanjikan kuartal ini," tambah Keator. "Saya tidak berpikir itu harus menjadi kenyataan bahwa kita akan terus melihat perolehan laba yang meleset secara keseluruhan."

Boeing Co melaporkan kerugian kuartal ketiga yang lebih dalam dari perkiraan, membuat sahamnya merosot 8,8 persen.

Di sisi positifnya, Visa Inc melonjak 4,6 persen setelah laba perusahaan kredit konsumen tersebut mengalahkan ekspektasi.

Volume transaksi di bursa AS mencapai 12,26 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,60 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.


Baca juga: Wall St perpanjang naik di tengah sinyal surutnya kenaikan bunga Fed
Baca juga: IHSG diprediksi menguat ikuti kenaikan indeks saham Wall Street
Baca juga: Wall St ditutup melonjak didorong harapan Fed kurangi sikap agresif

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2022