"Kami ingin agar mereka (para pengusaha dari Amerika Latin) berdagang dengan pengusaha yang memproduksi barang sehingga kualitas dapat terjamin," kata Sofjan disela ASEAN-Latin Business Forum 2012 di Jakarta, Senin.
Sofjan mengatakan para pengusaha yang melakukan perdagangan ke negara-negara Amerika Latin seringkali bukan produsen langsung barang yang diperdagangkan sehingga mempengaruhi kualitas barang.
"Selama ini pengusaha kita mungkin juga hanya mengenal sejumlah negara Amerika Latin seperti Brazil atau Argentina, sedangkan kebutuhan negara-negara lain seperti Peru atau Kolombia tidak banyak diketahui," kata Sofjan.
Dukungan kepada para pengusaha dari Amerika Latin, menurut Sofjan, termasuk upaya pemberian insentif-insentif dan penyelesaian hambatan kerja sama.
Sofjan mencontohkan peraturan tentang impor peternakan Indonesia terkait kesehatan kuku dan mulut hewan.
"Jika (negara pengimpor) terbatas, maka (ternak) yang diimpor itu hanya dari Australia dan Selandia Baru. Oleh karena itu, impor (ternak) kita selalu mahal karena tidak ada kompetisi," kata Sofjan.
Selain hambatan regulasi, Sofjan juga menyebut hambatan psikologis yang membatasi kerjasama bisnis Indonesia dengan Amerika Latin.
"Apa yang mereka (negara-negara Amerika Latin) produksi kita tidak tahu, mereka juga tidak tahu produk kita," kata Sofjan.
(I026)
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2012
