Direktur Bisnis dan Penjualan Telkomsigma Tanto Suratno mengatakan pihaknya menyediakan infrastruktur menggunakan penyimpanan terjangkau, komputasi minimal, serta pemulihan titik waktu.
"Digitalisasi Jasa Tirta I melalui DRC menjadi milestone penting atas roadmap jangka panjang kami dalam mengimplementasikan cloud di seluruh lini industri baik swasta maupun BUMN yang dikolaborasikan bersama mitra strategis," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Tanto menuturkan Telkomsigma kini diposisikan oleh PT Telkom Indonesia (Persero) sebagai pemimpin strategis di bidang B2B digital IT services.
Telkomsigma terus meningkatkan kapabilitasnya untuk memenuhi kebutuhan pangsa pasar terhadap layanan cloud salah satunya menjadi implementor atas kolaborasi dengan hyperscaler cloud services provider.
Langkah kolaborasi dengan para mitra strategis menjadi sebuah manuver strategi yang diambil Telkomsigma guna mendukung pemenuhan kebutuhan layanan informasi, komunikasi, dan teknologi (ICT) serta cloud dari segmentasi pelanggan Telkomsigma yang spesifik.
Telkomsigma juga terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas cloud-nya melalui sistem multizone yang didukung oleh 370 lebih praktisi cloud tersertifikasi, serta ketersediaan IT support yang tersedia sepanjang waktu.
Perusahaan juga menyediakan arsitektur cloud native dari FLOU Cloud yang berorientasi pada fleksibilitas, skalabilitas, serta kesiapan infrastruktur yang aman dan memenuhi kriteria residensi data di Indonesia.
Bisnis portofolio Telkomsigma saat ini mencakup cloud services, IT services, dan digital solution. Sejak tahun 2010, Telkomsigma telah 100 persen menjadi anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) melalui holding PT Multimedia Nusantara (TelkomMetra).
Baca juga: Telkomsigma fokus kembangkan cloud untuk pimpin pasar B2B layanan IT
Baca juga: Telkomgisma ekspansi bisnis siap operasikan 18 edge data center
Baca juga: Persaingan data center semakin kompetitif, ini strategi Telkomsigma
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022
