Banda Aceh (ANTARA News) - Sejumlah petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang selama ini bermukim di Swedia diantaranya Malik Mahmud yang dikenal sebagai Perdana Menteri dan Dr. Zaini Abdullah (Menteri Kesehatan) tiba di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan disambut dengan Shalawat Badar. Rombongan petinggi GAM Swedia tersebut tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Rabu sekitar pukul 16.15 WIB dengan menggunakan pesawat komersial. Kedatangan petinggi GAM tersebut disambut Sekdaprov NAD, Husni Bahri TOB, mantan Wakil Gubernur NAD, Azwar Abubakar, para tokoh GAM di Aceh. Kedatangan petinggi GAM tersebut, khususnya Malik Mahmud dan Zaini Abdullah mendapat pengawalan ekstra ketat dari mantan Tentara Nasional Aceh (TNA) GAM. Sesampai di ruang VIP Bandara SIM, rombongan disambut dengan Shalawat Badar yang disampaikan para tamu yang sudah menunggu sejak pukul 14.00 WIB. Kemudian rombongan menuju Kantor Komite Peralihan Aceh (KPA) di Desa Lamdingin, Banda Aceh. Dan di sana rombongan di peusijuk (tepung tawar) oleh tokoh adat setempat. Kepulangan Malik Mahmud dan petinggi GAM lainnya tersebut merupakan kali pertama setelah hampir 25 tahun lebih mereka berada di luar negeri. Agenda Malik di Aceh antara lain akan menyampaikan nota kesepakatan damai (MOU) Helsinki, menerima laporan tentang berbagai isu yang belum dicapai di lapangan, dan memonitor proses pembahasan Rancangan Undang Undang Pemerintahan Aceh (RUUPA). Selanjutnya, memantau kondisi Aceh pasca penandatanganan MOU dan melihat secara dekat respons masyarakat terhadap perdamaian ini. Selain itu, petinggi GAM juga akan melihat tahanan GAM yang masih mendekam dalam tahanan. Sebelumnya, setelah MOU ditandatangani, Juru Bicara GAM di Swedia, Bakhtiar Abdullah, dan Munawar Liza Zein, wakil juru bicara GAM sudah lebih duluan pulang ke Aceh untuk melihat langsung proses perdamaian.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006